Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berubahnya Modus Peredaran Narkoba di Kompleks Perumahan, Tak Lagi One Stop Service

Kompas.com - 31/10/2019, 16:14 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran narkoba di Kompleks Permata, Cengkareng tidak lagi bersifat one stop service, artinya pengguna datang ke daerah yang disepakati dengan bandar untuk mengonsumsi narkoba bersama.

Menurut Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasatnarkoba) Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Erick Frendriz kini polanya sudah berganti.

Saat ini modusnya adalah pengedar mengantarkan narkoba langsung ke pengguna yang berada di sekitar Perumahan Permata.

"Jadi tidak lagi orang datang langsung pakai narkoba di tempat, tapi sebagian besar bergeser ke sekitar lingkungan kompleks, baik di kali, di bedeng dan kampung sekitarnya," ujar Erick di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (31/10/2019).

Pengguna kemudian mengonsumsi narkoba di rumah masing-masing yang dinilai menjadi tempat paling aman. Alih-alih harus pergi ke sebuah wilayah yang bisa dipantau polisi.

Dari modus baru tersebut, pengedar mampu menyasar berbagai lapisan masyarakat yang ada di sekitar Perumahan Permata.

"Untuk sasaran narkoba penjual narkoba yang ada di sekitar Kompleks Permata menyasar ke berbagai lapisan baik dewasa maupun remaja," kata Erick.

Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Jaringan Narkoba Internasional, Barbuk 23,5 Kg Sabu

"Saat ini penggunaan sabu tidak hanya di tempat hiburan di mana pun bisa di kantor, di rumah sehingga pola peredaran yang dulunya tempat hiburan sudah bergeser," lanjutnya.

Sebelumnya Polres Metro Jakarta Barat mengungkap jaringan narkoba internasional yang mengedarkan narkoba di Kompleks Permata.

Lima tersangka dan barang bukti berupa 1900 butir pil happy five serta 23,5kg sabu berhasil diamankan oleh polisi. Narkoba-narkoba itu disuplai dari salah satu negara di asia tenggara yakni Malaysia.

Dari hasil penangkapan ini, polisi pun akan terus melakukan pengembangan kasus guna menekan angka peredaran narkoba.

"Jadi kita ingin sampaikan kita sudah berhasil menekan peredaran narkotika atau narkoba salah satunya di komplek perumahan Permata," ucap Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com