JAKARTA, KOMPAS.com - Kios di bawah Rusunawa, Pasar Rumput, Jakarta Selatan, nampak telah ditempati pedagang, Jumat (1/11/2019).
Para pedagang sudah menempati sebagian kios yang tersedia di dalam pasar sejak beberapa minggu lalu.
Pantauan Kompas.com pada Jumat siang, pasar tersebut terdiri dari dua lantai yang dipenuhi kios.
Kios di lantai pertama ditempati para pedagang daging dan sayuran. Sedangkan di lantai kedua untuk pedagang pakaian.
Lingkungan pasar tampak bersih. Terlihat para pembeli yang sedang tawar menawar harga di beberapa kios dalam pasar.
Namun, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli.
Baca juga: PUPR Serahkan Rusunawa Pasar Rumput ke Pemprov DKI Akhir 2019
Hendra (40), pedagang pakaian mengaku tidak mendapatkan pemasukan yang signifikan selama berdagang di dalam Pasar Rumput.
Menurut dia, salah satu faktor yang membuat pasar jadi sepi adalah akses yang sempit bagi para pelanggan.
Pasalnya, banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan masuk pasar sehingga jalan untuk kendaraan menyempit.
"Aksesnya itu jadi sempit karena masih banyak yang berdagang di luar. Pelanggan pun jadinya lebih memilih tidak ke pasar ini," ucap dia ketika ditemui di pasar.
Masalah lain, harga yang ditawarkan pedagang di pinggir jalan lebih murah dibanding di dalam pasar. Dampaknya, pembeli lebih memilih berbelanja di luar pasar.
Dia meminta pemerintah setempat dan pihak PD Pasar Jaya untuk memindahkan para pedagang di jalan ke dalam pasar.
"Pedagang kaki lima tolong lah segera dipindahkan. Kami enggak mengusir, kami enggak harapkan mereka diusir. Cuma solusinya buat mereka supaya mereka juga bisa hidup ada di sini," Kata Hendra.
Baca juga: Tarif Sewa Rusunawa Pasar Rumput Ditaksir Rp 800.000 hingga Rp 1,3 Juta
Selain itu, dia juga mengharapkan adanya inovasi yang dibuat pemerintah guna meningkatkan jumlah pengunjung di Pasar Rumput.
"Kalau bisa juga ada lah event-event yang dibuat di pasar. Supaya juga orang-orang tahu kalau pasar ini eksis, pasar ini ada. Jadi pengunjung juga banyak," kata dia.