Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Pelaku Perampasan dan Penganiayaan di Kawasan Tambora

Kompas.com - 01/11/2019, 20:47 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Tambora Jakarta Barat menangkap komplotan pelaku penganiayaan dan perampasan di wilayah Tambora.

DS (29), warga Pademangan Jakarta Utara, ditangkap polisi karena melakukan aksi penganiayaan dan perampasan terhadap korbanya berinisial ANM di Halte Bus Transjakarta Jl. Kali Besar Barat, Tambora, Jakarta Barat pada Kamis ( 31/10/2019 ).

Saat diciduk, DS terpaksa ditembak oleh petugas kepolisian dari Polsek Tambora.

Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manosoh mengatakan bahwa kejadian berawal saat ANM bersama rekannya sedang nongkrong dekat halte transjakarta di Jalan Kali Besar Barat, Tambora, Jakarta Barat.

Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Jaringan Narkoba Internasional, Barbuk 23,5 Kg Sabu

Saat mereka asyik nongkrong datang laki-laki tak dikenal dan langsung menarik rambut korban, kemudian memukul di bagian muka, pipi kiri, pipi kanan, dan mulut

"Tak Hanya dianiaya oleh pelaku juga merampas handphone, dompet dan gitar milik korban," ujar Iver, Jumat (1/11/2019).

Usai menangkap DS polisi melakukan pengembangan kasus. Dari informasi DS, Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Supriyatin langsung menyusuri lokasi sekitar TKP dan berhasil mengamankan teman pelaku yang berinisial GS (29) dan AG (30).

Pengembangan dan pencarian kembali diperluas hingga wilayah Kebun Sayur Pademangan, Jakarta Utara.

"Dari informasi yang kami peroleh dari penyidikan dan fakta di lapangan, bahwa pelaku kerap kali melakukan aksinya, lebih dari empat kali kasus penodongan dan pemalakan di sekitar kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, namun para korban enggan melapor ke polisi karena sering diancam pelaku," kata Supriyatin.

Dari para pelaku polisi berhasil mengamankan barang bukti mikik korban yakni dompet, handphone dan gitar yang dirampas pelaku.

Kini para pelaku dijerat dengan Pasal 365 tentang Pencurian dengan Kekerasan. Mereka terancam hukuman sembilan tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com