Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Direlokasi, Pedagang Pisang di Pisangan Lama Mengadu ke DPRD DKI

Kompas.com - 27/11/2019, 20:21 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pedagang pisang di Jalan Pisangan Lama Raya, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang terimbas proyek Double-double Track (DDT) kereta api ingin mengadu kepada DPRD DKI Jakarta.

Para pedagang ingin mengetahui kejelasan lokasi baru untuk berjualan usai direlokasi nantinya.

Selain itu, mereka ingin mengadukan soal mepetnya waktu yang diberikan pemerintah untuk melakukan pembongkaran lapak.

Pada 25 November 2019, para pedagang sudah mengajukan pengaduan itu ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan mendatangi Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Diminta Segera Kosongkan Lapaknya, Pedagang Pisang di Pisangan Pilih Bertahan

Namun, hingga kini para pedagang belum mendapat kepastian atas apa yang diadukan.

"Kita sedang buat pengaduan ke Fraksi PDI-P DPRD DKI. Kita diterima sekretaris fraksi Rio Sambodo," kata Deden Mulyandi, koordinator pedagang pisang saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (27/11/2019).

Berdasarkan surat himbauan dari Kelurahan Pisang Timur yang diterima Deden, para pedagang diminta untuk segera mengosongkan lapaknya mulai hari ini.

Apabila para pedagang tidak segera membongkar lapaknya, maka tim terpadu Kecamatan Pulogadung akan menindaklanjutinya dalam waktu 3x24 jam terhitung hari ini.

Baca juga: Tolak Direlokasi Ke Pasar Klender, Pedagang Khawatir Pisangan Jadi Wilayah Tanpa Pisang

Para pedagang bersikeras tetap mempertahankan lapaknya sebelum mendapat kejelasan lokasi baru untuk berdagang.

"Iya begitu tapi pedagang tidak mau karena belum ada relokasi. Pedagang tetap di tempat, tidak akan bongkar sebelum direlokasi," ujar Deden.

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya menyediakan lokasi baru untuk para pedagang pisang di lantai 2 Pasar Klender.

Namun, para pedagang keberatan untuk pindah ke Pasar Klender. Alasannya, lokasi pasar tersebut jauh dari lapak sebelumnya dan khawatir sepi pembeli.

Alasan lain, pedagang maupun pembeli diyakini bakal kesulitan membawa pisang tandanan jika lokasinya berada di lantai 2.

Para pedagang berharap agar Pemprov DKI memberikan lokasi berdagang baru yang layak dan tidak jauh dari lapak sebelumnya.

Sebab, ratusan pedagang pisang yang sudah berjualan puluhan tahun di sepanjang Jalan Pisangan Lama Raya disebut telah menjadi pasar pisang terbesar di Jakarta.

Selain itu, nama wilayah Pisangan Timur identik dengan banyaknya pedagang pisang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com