Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahit Manis di Balik Bilik Pintar, Disangka Mushala hingga Hendak Digusur 2 Kali

Kompas.com - 16/12/2019, 15:19 WIB
Audia Natasha Putri,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bilik Pintar (Bilpin) masih berdiri kokoh di atas Kampung Penampungan Ghasong, kampung yang mayoritas penduduknya adalah pemulung.

Bilik Pintar berlokasi tak jauh dengan kompleks Pemakaman Belanda di Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com pada pukul 14.00, Jumat (13/12/2019), Bilik Pintar terletak di antara tumpukan sampah barang bekas dan besi rongsokan.

Diliputi keterbatasan sarana-prasana, Bilik Pintar tetap berdiri kokoh.

Baca juga: Mengenal Bilik Pintar, Tempat Belajar di Antara Gunungan Sampah

Bowo (52), founder dari Bilik Pintar, mengungkapkan bahwa terdapat pahit manisnya cerita di balik berdirinya Bilik Pintar miliknya ini.

"Banyak sekali cerita di balik berdirinya Bilik Pintar ini. Dari yang dikira mushala sampai dianggap ilegal hanya karena berdiri di kawasan kumuh seperti ini," ungkapnya.

Bowo bercerita, Bilik Pintar miliknya pernah dianggap sebagai mushala oleh orang awam yang kebetulan lewat di kawasan Kampung Penampungan Ghasong ini. Hal itu karena terdapat alat shalat dan tulisan "kiblat" yang cukup besar di dinding.

Keadaan bagian Bilik Pintar di Kampung Penampungan Ghasong, Menteng Atas, Jakarta Selatan.Audia Natasha Putri Keadaan bagian Bilik Pintar di Kampung Penampungan Ghasong, Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Baginya, hal itu tak menjadi masalah. Yang terpenting, Bilik Pintar ini bermanfaat bagi orang lain. 

Baca juga: Bangun Bilik Pintar untuk Anak-anak Pemulung, Ini Alasan Bowo

Tak hanya itu, ia bercerita bahwa dalam pembangunan Bilik Pintar ini, ia mengalami pengalaman pahit, salah satunya mengalami penggusuran.

"Bilik Pintar ini pernah digusur hampir dua kali. Pertama itu tahun 2010, waktu namanya masih Obama Edu Care (OEC). Yang kedua, hampir digusur pas tahun 2016 karena dianggap ilegal oleh petugas dari Pemprov DKI," kenangnya.

Pada tahun 2016, memang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menggusur kawasan itu.

Isu penggusuran itu tentu membuat warga resah dan khawatir kehilangan tempat tinggal dan Bilik Pintar yang dianggap sebagai tempat untuk mendapat pendidikan oleh anak-anak kurang beruntung.

Baca juga: Cerita Bowo Dirikan Bilik Pintar buat Anak-anak Pemulung di Menteng Atas

"Enak saja Bilik Pintar dianggap ilegal. Bilik Pintar ini dibangun atas nama Indonesia, lihat, adanya bendera Indonesia yang artinya Bilpin dibangun atas asas-asas Pancasila," tegasnya.

Teguh Suprobo sedang duduk sambil menulis materi yang akan diajarkan kepada anak didiknya.Audia Natasha Putri Teguh Suprobo sedang duduk sambil menulis materi yang akan diajarkan kepada anak didiknya.
Meski begitu, pada waktu itu Bowo tidak takut apabila penggusuran terjadi. Ia berusaha mempertahankan Bilpin yang menjadi tumpuan anak-anak pemulung untuk mengenyam pendidikan.

"Sampai kapan pun, Bilpin tidak akan mati, meskipun oleh buldoser pun," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com