JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran tengah menyelidiki penyebab robohnya jembatan lengkung di Hutan Kota Kemayoran, Jalan Pademangan, Jakarta Utara hari Minggu (22/12/2019) kemarin.
"Masih kami dalami penyebab robohnya jembatan. Kami telah memanggil dan bertemu dengan pihak kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan untuk menyelidikinya," ujar Direktur Utama Pusat Pengelola Kemayoran, Medi Kristianto, melalui keterangan tertulis, Senin.
Jembatan Hutan Kota Kemayoran baru saja diresmikan Kementerian Sekretariat Negara, Sabtu lalu atau sehari sebelum runtuh. Anggaran pembangunannya Rp 5 miliar.
Baca juga: Jembatan Hutan Kota Kemayoran Seharga Rp 5 Miliar Ambrol
Medi mengatakan, jembatan lengkung itu memang masih dalam proses penyelesaian pengerjaan sehingga belum bisa dilalui.
"Bahkan sebelum jembatan lengkung Hutan Kota Kemayoran itu ambrol, ada pembatas khusus di kedua sisi jembatan lengkung sebagai tanda larangan agar pengunjung tidak melewatinya," kata Medi.
Meski demikian, pihak PPK Kemayoran sangat prihatin akan peristiwa tersebut. PPK Kemayoran itu juga meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa robohnya jembatan lengkung itu.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Hutan Kemayoran itu juga lokasi yang aman untuk kegiatan rekreasi masyarakat Jakarta," kata Medi.
Jembatan Hutan Kota Kemayoran roboh pada Minggu sore kemarin. Pada Senin siang, kawasan itu ditutup untuk umum. Pagar masuknya ditutupi terpal putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.