Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk ke Halaman, Demonstran dan Pamdal Balai Kota Nyaris Adu Jotos

Kompas.com - 31/12/2019, 15:48 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan di Gedung Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta nyaris terlibat keributan dengan sejumlah demonstran yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa DKI Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Hal ini lantaran para demonstran melakukan aksinya hingga ke halaman DPRD dan hendak masuk ke halaman kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Petugas keamanan dan demonstran pun terlinat dorong-dorongan dan nyaris baku hantam.

Petugas keamanan yang sedang piket tidak terima dengan hal itu sebab lazimnya unjuk rasa digelar di depan Balai Kota dan dilakukan di luar pagar.

Baca juga: Tak Dikontrak, Pegawai Magang Transjakarta Demo di Balai Kota

Meski demikian para demonstran tak mau menggelar aksi di luar pagar, mereka tetap berteriak melalui pengeras suara meminta petugas keamanan tak menghalangi mereka.

"Ini rumah rakyat, kami berhak menyampaikan aspirasi kami di tempat ini," teriak salah satu peserta aksi kepada petugas keamanan.

Petugas keamanan yang berjumlah sekitar 15 orang tetap tak menggubris teriakan para pendemo, mereka mendorong para mahasiswa ke luar pagar melewati pintu masuk Gedung DPRD.

"Tahu aturan dong! Demo di luar pagar," teriak salah satu petugas keamanan.

Baca juga: Pegawai Magang Demo Minta Dikontrak, Ini Kata PT Transjakarta

Aksi saling dorong antara petugas keamanan Balai Kota dan DPRD DKI dengan para pendemo ini berlangsung sekitar 20 menit. Bahkan bibir seorang pendemo pun terluka.

Akhirnya setelah dihampiri oleh anggota kepolisian, pendemo pun keluar dan melakukan unjuk rasa di luar pagar.

"Kalian mau diatur enggak? Kalau mau diatur keluar, demo di luar pagar," kata polisi kepada para demonstran.

Petugas keamanan Balai Kota lalu buru-buru menutup pintu pagar meski para demonstran sempat menendang dan melempar pintu pagar itu beberapa kali sebelum melanjutkan orasi mereka.

Adapun aliansi mahasiswa ini datang ke Balai Kota untuk meminta Anies menutup beberapa tempat hiburan malam yang diklaim terdapat pengedaran narkoba dan praktik prostitusi.

Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Aliansi mahasiswa DKI mendesak gubernur DKI menutup semua diskotek yang terbukti ada narkoba".

Baca juga: Pengelola Colosseum: Tamu yang Terjaring Razia Sudah Gunakan Narkoba Sebelum ke Diskotek

Tuntutan mereka yakni:

1. Kami mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera menutup semua diskotek yang terbukti ada narkoba dan prostitusi di dalamnya, jangan tebang pilih

2. Kami mendesak Anies Baswedan untuk konsisten melawan kemaksiatan di Jakarta bukan hanya sekadar pencitraan di depan umat islam

3. Mendesak Anies Baswedan untuk segera menutup diskotek Crown, Olympic, Paragon, Sari Ayu, Fabel, Pujasera, Ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com