JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Transjakarta menyiapkan beberapa langkah khusus untuk mendukung transportasi berkelanjutan selama 10 tahun ke depan.
"Pertama mata rantai sistem transportasi berbasis jalan ramah lingkungan yang diawali dengan bus listrik yang akan beroperasi segera,” kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Langkah kedua adalah Transjakata akan mengupayakan pembiayaan agar dapat melapisi public service obligation (PSO) dengan meningkatkan pemanfaatan aset non- tiket (non fare box) yang tetap mendukung kenyamanan pelanggan.
Baca juga: KRL, MRT, dan Transjakarta Terintegrasi, Penumpang Ditargetkan Naik 2 Kali Lipat
Agung mengatakan, langkah ketiga yang akan dilakukan Transjakarta yaitu membentuk karakter penumpang yang mandiri dengan sistem wayfinding maupun sistem tap on bus (TOB) untuk layanan metrotrans.
“Dengan begini kami, Transjakarta, optimis bisa beriringan mengajak masyarakat beralih dari kendaraan umum ke transportasi publik. Ini seiring dengan cita-cita Pemprov DKI untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota 4.0,” kata Agung.
Transjakarta merencanakan peta jalan 5.0 dengan mengembangkan alat pembayaran digital model baru selain TOB. Misalnya dengan QR code yang saat ini mulai dikenal masyarakat umum.
Transjakarta telah meningkatkan jumlah pelanggannya sebesar 40 persen dari 2018 dengan 188,9 juta pelanggan menjadi 264,6 juta pelanggan pada 2019.
Selain itu, penambahan armada-armada baru yang mempermudah penggunaan transportasi massal dengan sistem first mile, last mile turut ditingkatkan Transjakarta lewat mikrotrans dengan jumlah armada sebanyak 1.638 di tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.