Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres, Korban Banjir di Kota Tangerang Dirujuk ke Rumah Sakit

Kompas.com - 06/02/2020, 18:38 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan orang korban banjir di Periuk, Kota Tangerang, mengalami gangguan kesehatan setelah banjir di wilayahnya tidak surut hingga enam hari.

Bahkan, ada korban yang mengalami stres sampai harus dirujuk ke rumah sakit.

"Datanya yang masuk (korban banjir yang sakit) sampai tanggal 5 ada 506 kasus dengan empat rujukan, salah satunya itu yang stres," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).

Liza mengatakan, warga stres lantaran air tiba-tiba datang menghantam perumahan, salah satunya Perumahan Periuk Damai, Kelurahan Periuk.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Sebut Pembuatan Turap Lebih Mahal daripada Harga Rumah yang Terdampak Banjir

Liza menambahkan, kondisi pengungsian yang serba terbatas membuat daya tahan tubuh para korban menurun. Apalagi, mereka sudah mengungsi selama enam hari.

Dinkes Kota Tangerang, kata Liza, sudah membuat sembilan posko kesehatan untuk membantu korban banjir di Periuk.

"Supaya masyarakat merasa nyaman walaupun di pengungsian, tapi tetap ada dokter dari kesehatan," kata dia.

Baca juga: Korban Banjir Kota Tangerang Mulai Terserang Penyakit

Terkait korban yang mengalami stres, Liza mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

Alasannya, Dinkes Kota Tangerang tidak punya tim khusus untuk meredakan gejala stres seperti layaknya psikolog.

"Karena di kami nggak ada tenaga psikologis. Kami pernah dampingi masyarakat yang mengalami masalah kejiwaan, tapi gak secara spesifik," kata dia.

Kecamatan Periuk Kota Tangerang dilanda banjir sejak Sabtu (1/2/2020). Hingga hari ini, banjir di beberapa titik belum juga surut.

Pantauan Kompas.com di perumahan Periuk Damai, air masih setinggi 2-3 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com