Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sekolah SDN 05 dan 14 Pagi di Kapuk Jadi Tempat Pengungsian, Sebagian Murid Diliburkan

Kompas.com - 26/02/2020, 16:21 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda wilayah RW 01 kelurahan Kapuk, Jakarta Barat membuat ratusan warga mengungsi di SD Negeri 05 dan SD Negeri 14 Pagi Kapuk.

Ratusan warga sudah mengungsi sejak Selasa (25/2/2020) siang, saat rumah mereka terendam banjir.

Berhubung ruangan kelas digunakan untuk pengungsi dan posko kesehatan, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) diliburkan untuk sementara waktu.

Baca juga: Banjir di Kemang Sudah Surut dan Pengungsi Kembali ke Rumah

Namun, untuk siswa kelas VI tetap masuk seperti biasa karena harus menjalani rangkaian Ujian Tengah Semester (UTS).

"Untuk kelas VI tetap masuk karena mereka harus ujian praktik akhir tahun. Sisanya terpaksa kami liburkan," ucap Kepala Sekolah SDN 05 Pagi Sri Endang Handayaningsih, saat ditemui di lokasi, Rabu (26/2/2020).

Lanjut Sri, sebetulnya KBM pada Selasa kemarin juga sempat terhambat karena akses jalan ke sekolah sudah tergenang banjir. Imbasnya, para siswa terpaksa dipulangkan lebih cepat.

Baca juga: Anies: Pengungsi akibat Banjir Berkisar 15.000 Jiwa

Sejauh ini pihak sekolah juga belum dapat memastikan KBM akan berlangsung normal.

Sebab, lantai 1 dan 2 gedung sekolah masih dijadikan lokasi pengungsian.

"Kalau hari ini tidak hujan mudah-mudahan warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Namun, kalau hujan berarti ruang kelas masih dipakai untuk pengungsian," ucap Sri.

Berdasarkan informasi, ada 332 siswa di SDN 05 Pagi Kapuk dan 328 siswa dari SDN 14 Pagi Kapuk terpaksa libur karena gedung sekolah dijadikan pengungsian.

Di lokasi pengungsian sendiri, petugas dari Sudin dan Kecamatan terkait sudah mempersiapkan bantuan bagi para pengungsi. Mulai dari makanan instan, susu, dan selimut serta posko kesehatan sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com