Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Bekasi Siapkan 7 Tenda Pengungsian dan Pompa Mobile

Kompas.com - 14/01/2020, 19:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku tetap siaga akan kemungkinan banjir akan kembali melanda Kota Patriot dalam beberapa waktu ke depan.

Pasalnya, secara statistik, ditilik dari jumlah korban terdampak banjir dan jumlah wilayah yang terendam, banjir tahun baru 2020 di Kota Bekasi adalah yang paling parah se-Jabodetabek.

Sebagai langkah pertama, kata Rahmat, tenda pengungsian tetap disiagakan. Begitu pun logistik bantuan.

"Kalau tenda, sudah saya siapkan ada tujuh titik. Mau ada (banjir), mau enggak, sampai dengan Maret (2020) kami siapkan," ujar pria yang akrab disapa Pepen itu kepada wartawan selepas meninjau kondisi pascabanjir di sejumlah perumahan, Selasa (14/1/2020) sore.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lakukan 4 Cara Ini agar Banjir Bekasi Tak Berulang

Kedua, guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan melanda hingga satu-dua bulan ke depan, Pemkot Bekasi juga membeli beberapa unit pompa.

"Sekarang kita sudah punya tiga mesin pompa yang mobile. Jadi bisa di mana saja dia menyedot air," ujar Pepen.

Di samping dua hal tadi, lanjut Pepen, sudah 14 dari 89 titik tanggul Kali Bekasi yang jebol akibat dirundung banjir pada 1 Januari 2020 lalu sudah ditambal sementara dengan menggunakan bronjong.

Keempat belas titik itu membentang di sisi selatan Kota Bekasi, dari wilayah Perumahan Pondok Gede Permai di Jatiasih hingga Kemang Pratama di Bekasi Selatan.

"Kita kalau ada apa-apa juga sudah siap hubungi Bogor dan Sukabumi untuk minta bantuan BPBD-nya, baik perahu dan alat," tutup politikus Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com