Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Warga Binaan di Lapas Pemuda Tangerang Terkait Kasus Narkoba

Kompas.com - 28/02/2020, 10:14 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Lapas Pemuda Kelas II Tangerang, Supriyanto mengatakan, mayoritas warga binaan di lapas yang dia pimpin berkaitan dengan kasus narkoba.

"Kasus narkoba hampir 70 persen," kata dia saat ditemui Kompas.com di Lapas Pemuda Kelas II Tangerang, Kamis (27/2/2020).

Supriyanto mengatakan, jika dikalkulasikan, ada 2.135 warga binaan yang masuk Lapas Pemuda karena kasus narkotika.

Baca juga: Kelebihan Kapasitas di Lapas Pemuda Tangerang Hampir 3 Kali Lipat

Sedangkan penghuni dari keseluruhan Lapas Pemuda sendiri ada 2.905 warga binaan.

Dari 2.135 warga binaan tersebut, lanjut Supriyanto, kasus penyalahgunaan narkotika bercampur mulai dari menjadi kurir, pengguna hingga bandar.

"Di sini dibawa semua, pengguna bandar semua dimasukan ke sini. Ada kurir dan pengguna," kata dia.

Selain itu, ada dua narapidana kasus narkoba yang dikenakan hukuman mati di dalam Lapas Pemuda.

"Ada dua, satu WNI satu WNA," tutur Supriyanto.

Banyaknya warga binaan dari kasus penyalahgunaan narkotika tersebut juga membuat Lapas Pemuda menjadi kelebihan kapasitas.

Tidak tanggung-tanggung, kelebihan kapasitas yang ada di sana hampir mencapai tiga kali lipatnya.

"Kapasitas idealnya kami hanya 1.225 (warga binaan). Saat ini 2.905 (warga binaan)," kata dia.

Baca juga: Yasonna Prioritaskan Masalah Overkapasitas Lapas Ketimbang Bilik Asmara

Tidak hanya soal jumlah warga binaan yang ada di Lapas Pemuda. Jumlah petugas yang hanya 200 orang dianggap tidak mumpuni untuk mengawasi warga binaan secara maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com