Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Para Petugas Medis yang Tangani Covid-19: Berdiam Diri Lah di Rumah

Kompas.com - 20/03/2020, 17:58 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengimbau kepada rakyat Indonesia untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Langkah tersebut perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 semakin luas di Indonesia.

Namun, imbauan tersebut tidak sepenuhnya diikuti masyarakat dengan beragam alasan.

Kondisi tersebut memprihatinkan di tengah merebaknya virus Corona. Di sisi lain, para tenaga medis tengah berjuang menyelamatkan pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin melonjak.

Dampaknya, tenaga medis kini kewalahan.

Baca juga: Perjalanan Pandemi Corona di Jakarta, Bermula dari Klub Dansa...

Misalnya, Melati, bukan nama asli, salah satu perawat di rumah sakit rujukan Pemerintah untuk menangani covid-19.

Ia mengatakan, banyaknya orang yang ke luar rumah bakal menambah beban tenaga medis nantinya.

Pasalnya, ketika warga ke luar rumah, maka risiko penularan Covid-19 semakin besar.

“Masyarakat yang belum sadar itu benar-benar memperberat kerja tenaga medis. Dia yang awalnya baik-baik aja, sehat, eh terus dia jalan-jalan. Pulang jalan dia malah demam, batuk, pilek. Lalu pas diperiksa malah jadi suspect covid-19,” ucap Melati kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Ia juga kesal melihat anak-anak muda yang belum sadar betapa bahaya dia keluar rumah di tengah merebaknya covid-19.

Ia menyinggung mereka yang berlibur ke Puncak, Bogor, ketika tempat-tempat wisata di Jakarta ditutup.

Baca juga: Anies Larang Warga Keluar Jakarta Selama 3 Pekan

Ia menekankan, penyebaran covid-19 kini jangkauannya luas, tidak hanya dari orang yang berpergian ke luar negeri atau ke daerah terinfeksi.

Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya pasien anak-anak muda yang diduga terinfeksi covid-19.

Saat itu, ia menerima 15-20 orang pasien terduga atau suspect covid-19.

“Apa lagi anak-anak muda ke Puncak sama temen-temen, pulang dari Puncak jadi suspect covid-19. Kan kita enggak tahu ini ketularan di mana dan ditular sama siapa. Soalnya jangkauannya luas, berpergian ke luar negeri ke daerah terinfeksi bukan jadi parameter lagi sekarang,” ucap Melati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com