Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Butuh 1.000 Unit APD per Hari untuk Tangani Pasien Covid-19

Kompas.com - 23/03/2020, 11:29 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, butuh sekitar 1.000 unit alat pelindung diri (APD) per hari buat tenaga medis yang menangani pasien covid-19 di Jakarta.

Kebutuhan APD itu menunjukkan banyaknya pasien terkait covid-19 yang harus dirawat.

"Dalam kondisi kemarin ketika di Jakarta, dua minggu terakhir, rata-rata penggunaan APD adalah satu hari 1.000 unit," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta dalam siaran langsung di akun Facebook Pemprov DKI, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Anies Minta Masyarakat Patuhi Social Distancing untuk Tekan Kasus Covid-19 di Jakarta

Anies berharap jumlah pasien yang dirawat terkait covid-19 di Ibu Kota tidak terus meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berujar, kebutuhan APD di Jakarta bisa saja meningkat apabila melihat tren kasus covid-19 yang melonjak.

"Pergerakannya dinamis. Awal-awal sekarang ini kami bisa butuh 1.000 (unit APD) per hari. Tetapi melihat kasus yang semakin meningkat, tentunya bisa lebih dari situ," kata Widyastuti.

Pada hari ini, Pemprov DKI Jakarta menyerahkan 40.000 baju cover all yang merupakan bagian dari APD ke rumah sakit rujukan covid-19, puskesmas, dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta yang menjadi lokasi uji spesimen suspect covid-19.

Baju cover all itu akan digunakan untuk tenaga medis yang menangani pasien covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) terkait covid-19 di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta menerima baju cover all itu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Minggu malam kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com