DEPOK, KOMPAS.com - Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok M Hasyim menyatakan, terdapat lebih dari 2.000 sopir angkot di Depok, Jawa Barat yang saat ini menanti bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Bansos dianggap perlu segera dikucurkan karena sudah tujuh hari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku di Depok dan memukul pendapatan harian para sopir angkot.
Hasyim berujar, pihaknya telah menyetorkan data para sopir angkot kepada Pemerintah Kota Depok.
Baca juga: Sopir Angkot Belum Kebagian Bansos, Organda Depok Anggap Pemerintah Anak Emaskan Ojol
Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai pencairan bansos itu.
"Hampir 2.500 (yang didaftarkan) sesuai dengan jumlah anggota Organda yang ada di Kota Depok," ujar Hasyim kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).
"Kami berharap, atas nama Organda, perhatian terhadap kondisi usaha dan pemilik angkot yang sehubungan dengan sekarang sudah enggak bisa kontrak," imbuh dia.
Hasyim menjamin bahwa data yang dilayangkan Organda Kota Depok ke pemerintah sudah valid.
Baca juga: Organda Depok Minta Bansos dari Pemerintah untuk 2.000-an Sopir Angkot
Data tersebut dikirimkan "gelondongan", berisikan seluruh sopir angkot yang saban hari mengaspal di Kota Depok.
Ia menduga, Pemerintah Kota Depok masih dalam proses validasi data tersebut sehingga belum kunjung memberikan kejelasan mengenai pencairan bansos untuk lebih dari 2.000 sopir angkot itu.
"Sudah mediasi dengan Ibu Kiki (Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Depok, Tri Rezeki Handayani) tapi belum ada jawaban kemarin. Mungkin memvalidasi data, alasannya seperti itu," jelas Hasyim.
Dikonfirmasi terpisah, Kiki membenarkan bahwa tim pengolah data sudah menerima data dari Organda Kota Depok seperti yang dimaksud Hasyim.
Yang jelas, data tersebut akan dikelompokkan berdasarkan domisili, bukan profesi.
Baca juga: Sengkarut Data di Balik Distribusi Bantuan Sosial untuk Warga Depok
"Kalau jumlahnya saya belum tahu karena kan begitu banyak data yang masuk. Sudah ada sebagian yang kami pilah, tapi saya enggak tahu itu sudah termasuk yang 2.000 tadi atau belum," kata Kiki kepada Kompas.com, Selasa siang.
Ia menjelaskan, para sopir angkot yang belum memperoleh bansos berupa uang tunai Rp 250.000 dari Pemkot Depok beberapa hari lalu secara otomatis akan diajukan menerima bansos dari Pemprov Jawa Barat atau pemerintah pusat.