JAKARTA, KOMPAS.com - Imbauan hingga peraturan yang ditetapkan pemerintah seputar kegiatan ibadah selama pelaksanan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta tak dipatuhi warga.
Pada bulan Ramadhan ini, masih ada sejumlah masjid yang melaksanakan shalat tarawih meski sudah banyak imbauan tokoh agama agar shalat tarawih dilakukan di rumah saja.
Salah satunya terjadi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Bahkan, salah seorang warganya sampai melapor ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menindak pelaksanaan ibadah berjemaah ini.
Baca juga: Remaja Pulogadung Serang Rumah Warga yang Laporkan Kegiatan Tarawih ke Anies Baswedan
Namun, laporan yang berniat untuk menghentikan persebaran Covid-19 ini justru ditanggapi amarah sekelompok pemuda. Mereka lalu menyerang rumah si pelapor.
Bukan kali ini saja warga yang melaporkan justru mendapat serangan balik dari warga lain.
Berita soal penyerangan rumah di Pulogadung itu menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com pada Senin (27/2/2020).
Sekelompok remaja merusak rumah warga di RT 010, RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur. Aksi perusakan itu terekam video dan video itu kemudian viral di media sosial.
Dalam video itu terlihat sekelompok remaja mendorong-dorong pagar rumah seorang warga bernama Aselih. Sekelompok remaja itu juga melemparkan petasan ke arah rumah tersebut.
Camat Pulogadung Bambang Pangestu mengatakan, kejadian itu bermula pada Kamis (23/4/2020).
Aselih yang rumahnya terletak di sebelah Masjid Al Wastiyah melaporkan kegiatan shalat tarawih yang dilaksanakan di masjid itu saat ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: Rumah Dirusak Setelah Laporkan Shalat Tarawih, Aselih: Anak Tak Ingin Saya Kena Corona
"Aselih mengambil foto atau video tentang kegiatan pelaksanaan shalat tarawih, berdasarkan hasil CCTV masjid. Setelah dibuka CCTV masjid, terlihat hanya Aselih yang sedang mengambil foto atau video kegiatan shalat tarawih," kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Bambang menjelaskan, kegiatan shalat tarawih itu diadukan Aselih ke akun media sosial Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun media sosial anaknya.
Laporan itu diketahui sekelompok remaja lingkungan tersebut yang biasa membangunkan warga untuk sahur. Para remaja itu marah dan kemudian melakukan perusakan rumah Aselih.
Baca juga: Pemprov DKI Sayangkan Penyerangan Rumah Warga yang Laporkan Tarawih di Pulogadung
"(Sekelompok remaja) marah terhadap keluarga dari Aselih, mereka membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah Aselih," ujar Bambang.
Setelah perusakan tersebut, baru pengurus RT, RW, LMK, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat bereaksi.
Sabtu lalu, upaya damai dan mediasi dilakukan dengan melibatkan para remaja dan keluarga yang menjadi korban.
Baca selengkapnya di sini.
Pasien sembuh Covid-19 di Kota Tangerang Rosdiyani menceritakan betapa tidak nyamannya berada di ruang isolasi.