Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sobat Ambyar Jakarta Bagikan Kenangan Terakhir dengan Didi Kempot

Kompas.com - 05/05/2020, 21:16 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri hiburan Tanah Air kembali kehilangan seorang tokoh legendaris di skena musik dalam negeri.

Penyanyi campur sari Didi Kempot meninggal dunia pada usia 53 tahun di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020), pukul 07.30 WIB pagi tadi.

Di balik sosoknya yang sederhana, Didi Kempot kerap dikagumi oleh banyak penggemar, salah satunya yang berasal dari komunitas Sobat Ambyar Jakarta.

Baca juga: Didi Kempot dalam Kenangan, Tak Mau Makan Bareng Menteri, Pilih Gabung dengan Musisi

Eka Sari Novianti selaku anggota Sobat Ambyar Jakarta, menceritakan momen-momen terakhirnya dengan musisi berjulukan Godfather of Broken Heart.

Ia mengaku pernah bertemu dengan Didi Kempot secara langsung pada 12 Maret 2020 lalu, di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.

"Awalnya saya enggak menyangka kalau saya akan langsung bertemu dengan Pak Didi, setelah saya cari-cari di sekitar bandara memang ada Pakde (Didit)," kata Eka dalam wawancara per telepon dengan Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Kenangan Kadisnaker DKI Terhadap Didi Kempot, Duta Keselamatan Kerja di Jakarta...

Menurut Eka, pria yang kerap dipanggil Pakde ini merupakan tokoh yang hangat dan tidak sombong kepada para penggemarnya.

"Saya benar-benar bisa berdampingan berjabat tangan dengan Pakde Didi. Itu luar biasa, saya berterima kasih banget karena beliau orangnya gak sombong, benar-benar humble kepada fansnya," ungkap Eka.

Sebagai informasi, Didi Kempot banyak melahirkan lagu-lagu yang mengisahkan tentang kesedihan, cinta, dan patah hati. Hal ini agaknya berhasil memikat Eka untuk mengidolakan Didi Kempot.

"Saya mulai mengenal karya-karya beliau itu sejak masih kecil. Dulu lagu-lagu yang saya ingat adalah 'Kuncung', dari situ saya sudah mulai tahu kalau ini lagunya Pakde," ujar Eka.

Meski telah kehilangan sosok idolanya, Eka berpesan kepada seluruh penggemar untuk terus mengapresiasi perjuangan Didi Kempot.

"Semoga kita tetap terus mengenang pakde (Didit), kita juga harus terus berkarya untuk semangatnya pakde," pungkas Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com