Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2020, 20:21 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamart) atau petugas Damkar Jakarta Barat "jemput bola" atau inisatif melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke sejumlah fasilitas umum.

Kasiops Sudin Gulkamart Jakbar Eko Sumarmo mengatakan, selain atas dasar inisiatif Damkar Jakbar, disinfeksi di fasilitas umum juga dilakukan sesuai permintaan instansi tertentu.

"Ada sebagian permintaan dan ada sebagian inisiatif dari Damkar, seperti kemarin pasar, permintaan dari PD Pasar Jaya, lalu gedung sekolah, masjid, ini juga ada yang minta ada juga yang inisiatif damkar jemput bola. Untuk jalan-jalan protokol inisiatif damkar," kata Eko saat dihubungi, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Damkar Jakbar Siap Tindak Lanjuti Permintaan Warga untuk Disinfeksi di Masjid

Eko menyebutkan, sudah ada beberapa fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) yang disemprot disinfektan, mulai dari masjid, sekolah, hingga pasar tradisional.

Namun, di hari pertama masa transisi ini, Eko mengklaim pihaknya belum menerima permintaan untuk penyemprotan di wilayah stasiun.

Padahal salah satu titik keramaian terjadi di hari pertama masa transisi adalah di stasiun.

Eko pun berharap ada permintaan dari pihak stasiun sehingga bisa ditindaklanjuti secara cepat.

"Yang belum stasiun, insya Allah stasiun juga bisa. Mudah-mudahan ada permintaan dari stasiun agar bisa langsung kami tindak lanjuti," kata Eko.

Pengajuan tersebut bisa dilakukan melalui kantor kelurahan setempat atau langsung mendatangi kantor Damkar di wilayah setempat.

Baca juga: Hari Terakhir PSBB Tahap 3, Pasar Tanah Abang Disemprot Disinfektan

Setelah pengajuan diterima, baru petugas Damkar menuju ke lokasi dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan melakukan penyemprotan.

Untuk biaya, Eko menegaskan bahwa disinfeksi dilakukan secara gratis.

"Untuk penyemprotan gratis," ucapnya.

Seperti diketahui, hari pertama masa transisi sejumlah fasilitas umum seperti stasiun, halte bus, terminal dipadati oleh warga.

Antrean panjang warga yang menunggu kendaraan pun terjadi, salah satunya di stasiun.

Namun, demi menerapkan physical distancing para warga, beberapa moda transportasi tetap membatasi jumlah penumpang agar tidak terjadi penumpukan.

Selain itu, seluruh warga yang naik transportasi umum wajib menggunakan masker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com