TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) turut memberikan perhatian terhadap Novi (16), warga Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan yang menjual bantuan sosial (bansos) demi pengobatan orang tua.
Ketua LPAI Seto Mulyadi mengatakan akan memberikan fasilitas pendidikan di sekolah yang dibangunnya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Itu diberikan setelah mengetahui Novi yang seharusnya mengenyam pendidikan SMA tidak meneruskan sekolah.
Novi bekerja sebagai asisten rumah tangga karena harus membiayai ibunya yang sakit stroke.
Baca juga: Jawab Kritik Anggota DPRD DKI, Kemensos Sebut Tak Mengurangi Nilai Bansos
"Kami memang ada home schooling untuk menengah ke atas, tapi ada juga untuk menengah ke bawah. Bahkan dia (Novi) bisa merasakan belajar di sekolah kami," kata pria yang akrab disapa Kak Seto saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).
Kak Seto mengatakan, nanti Novi dapat bersekolah dengan jadwal yang disesuaikan bagi kalangan menengah ke bawah pada Sabtu dan Minggu.
"Sebetulnya itu dalam bentuk MKB (Mobil Kelas Berjalan). Tapi karena pandemi Covid-19 ini sementara kegiatan di sekolah kami yang ada Bintaro," ucap dia.
Sebelumnya, unggahan penjualan paket bantuan sembako di tengah pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh seorang perempuan viral di media sosial.
Baca juga: Anggota DPRD DKI: Pembagian Paket Bansos Kemensos di Jakarta Kacau
Berdasarkan tangkapan gambar yang diunggah akun @lambe_turah, seorang perempuan bernama Novi Rahmadani menjual paket bantuan sembako di salah satu grup Facebook.
Dalam gambar tersebut, terdapat tiga paket sembako dengan isi yang berbeda. Paket A dengan isi gula, minyak, dan beras dijual seharga Rp 40.000.
Sedangkan paket B berisi beras dan tiga mi instan dijual seharga Rp 45.000. Sementara paket C berisi beras, telur, dan dua mi instan dijual seharga Rp 50.000.
Novi menjelaskan, semua sembako tersebut sengaja dijual untuk memenuhi kebutuhan ibunya yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah.
Saat ini, Novi tinggal di kawasan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.
"Saya butuh uang buat transfer ibu saya sedang sakit, ya sudah saya jual. Sembako sudah terjual Rp 130.000 semuanya, sama orang tadi secara online," kata Novi saat dikonfirmasi, Jumat (29/5/2020).
Novi memastikan, semua sembako yang dijual bukan bantuan sosial dari pemerintah.