Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berperan Aktif Antisipasi Penularan Covid-19, Pengurus RW Kota Bekasi Tak Dapat Insentif

Kompas.com - 30/06/2020, 19:21 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengandalkan kepengurusan RW untuk berperan aktif mengantisipasi penularan Covid-19 di lingkungan masing-masing.

Salah satu peran RW Siaga adalah mengawasi pergerakan warga untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Namun, sayangnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada dana intensif bagi pengurus RW untuk menjalankan tugas tersebut.

Baca juga: Begini Tugas RW Siaga Selama Pandemi Covid-19 di Bekasi

Pria yang akrab disapa Pepen mengatakan, dana intensif telah ditiadakan sejak 2019. Tidak hanya RW, ketua RT serta pengurus dan kader Posyandu dan juga PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) ikut dihentikan.

Padahal, pada 2018 lalu pengurus RT masih menerima insentif sebesar Rp 1.250.000, sedagkan untuk RW sebesar Rp 1.750.000. Kader Posyandu mendapatkan insentif sebesar Rp 400.000.

“Ya karena sejak 2019 dia (RW) tidak ada insentif, tetapi asuransinya ke BPJS ketenagakerjaan masih tetap dibayarkan pemerintah,” ujar Pepen di Bekasi, Selasa (30/6/2020).

Sementara di masa pandemi Covid-19 ini, Rahmat mengaku tak memberikan intensif untuk RW lantaran keuangan daerah hingga kini belum seimbang.

Meski demikian, Rahmat berencana akan memberikan intensif kepada pengurus RW pada 2021 mendatang.

Baca juga: Pemkot Bekasi Bentuk RW Siaga untuk Batasi Pergerakan Warga

“Insentif sejak 2019 ditiadakan. Kami lagi berpikir di tahun 2021 atau 2022 nanti kita masukkan lagi (anggaran RT RW). Karena 2018 kemarin kita alami proses pendarahaan (keuangan tidak stabil) yang luar biasa, 2019 baru mulai perbaikan, awal tahun 2020 kena banjir, terus kena Covid sekarang,” ucap dia.

Adapun sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau Pepen mengemukakan, RW Siaga juga berperan untuk pemberdayaan ekonomi termasuk mengawasi warung makan hingga tempat hiburan lainnya di lingkungan tersebut untuk terapkan protokol kesehatan.

“RW Siaga bukan hanya untuk Covid saja tetapi akan dilanjutkan dalam pemberdayaan ekonomi,” ujar Rahmat di Bekasi, Senin (29/6/2020).

RW Siaga juga berperan mengawasi area publik yang jadi tempat berkumpulnya warga.

Sehingga warga atau pelaku usaha di lingkungan RW yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan Covid-19 bisa ditegur. Penyediaan hand sanitizer di berbagai lokasi juga jadi tugas RW Siaga.

Selain itu, RW Siaga juga difungsikan untuk monitoring kasus terkonfirmasi positif, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19; serta menjadi penyalur bantuan logistik bagi warga yang menjalani karantina mandiri.

Kemudian, kata Rahmat, RW siaga juga bertujuan agar lebih mudah memantau warga dan menekan angka kriminalitas di Kota Bekasi.

Sebab RW siaga setiap harinya lakukan patroli mengawasi kegiatan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com