Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pengeroyokan Wasit di Bekasi, Polisi Akan Panggil Champas FC dan Yutaka FC

Kompas.com - 14/07/2020, 15:32 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus Wahyudin (29), seorang wasit di Stadion Bekasi yang diduga jadi korban pengroyokan dalam sebuah pertandingan sepak bola persahabatan antar kampung (tarkam) di Stadion Patriot Candrabhaga.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Heri Purnomo mengaku telah menerima laporan kasus yang menimpa Wahyudin.

Ia akan memanggil orang yang berkaitan dalam kasus pengroyokan tersebut. Baik itu dari tim Champas FC maupun Yutaka FC yang kala itu bertanding.

“Iya (memanggil kedua tim) nanti yang tahu kejadian itu kita panggil. Saya kan tidak ada di TKP (tempat kejadian perkara), nanti saya tanya sama wasitnya,” kata Heri saat dihubungi, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Wasit yang Dikeroyok di Stadion Bekasi Mengaku Sempat Ditawari Uang Damai

Ia mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa Wahyudin terkait kasus yang menimpanya.

Oleh karena itu, ia akan memanggil dua tim, Champas FC dan Yutaka FC untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada Wahyudin.

Namun, ia tak menjelaskan secara detail kapan waktu pemanggilan kedua tim tersebut.

Dengan memeriksa korban dan terduga pelaku, pihak kepolisian memiliki titik terang menetapkan pelaku dalam kasus pengroyokan tersebut.

“Nanti semua yang ada di lokasi di panggil. Iya (pelaku) itu nanti dong kan kita klarifikasi dulu, kita kumpulkan bukti-bukti baru kita gelarkan, ini penyidikan aja belum,” tutur dia.

Baca juga: Wasit yang Dikeroyok Saat Pertandingan Tarkam di Stadion Patriot Melapor ke Polres Bekasi

Video yang memperlihatkan wasit jadi korban penganiayaan viral di media sosial.

Penganiayaan wasit itu terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola persahabatan antar kampung (tarkam) di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (12/7/2020) kemarin.

Video itu viral di Instagram lewat akun @bekasikinian. Dalam video itu tampak sekelompok orang menyerang seorang pria yang merupakan wasit pertandingan.

Mereka tampak memukul bahkan menginjak wasit tersebut hingga tak berdaya di tengah lapangan. Sementara, beberapa orang lainnya tampak ingin melerai keributan tersebut.

Peristiwa itu dibenarkan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Bekasi Ahmad Zarkasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com