Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat Bentuk Perusahaan Integrasi Pertiketan JakLingko Indonesia

Kompas.com - 15/07/2020, 18:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk perusahaan patungan integrasi ticketing.

Perusahaan integrasi ticketing atau pertiketan itu diberi nama JakLingko Indonesia yang melibatkan empat perusahaan di dalamnya yakni PT MRT Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia, PT LRT Jakarta, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Pembentukan perusahaan patungan (joint venture) itu ditandai oleh penandatanganan yang melibatkan empat perusahaan pemegang saham di kantor Kementerian Perhubungan.

"Pengintegrasian ini kemudian kita nanti akan menyaksikan melahirkan sebuah institusi PT JakLingko Indonesia yang akan mengintegrasikan tarif dan tiket," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Mengenal Jak Lingko, Moda Transportasi Terintegrasi di Jakarta

Ke depan tiket berbagai macam moda transportasi seperti transjakart, MRT, LRT, KRL, hingga angkutan kota bisa dibayar dengan menggunakan satu kartu atau satu jenis pembayaran.

"Dengan begitu kita bisa nantinya menyaksikan warga cukup dengan memiliki satu device, apakah itu nantinya kartu apakah nantinya cellphone apapun tetapi instrumen tunggal yang bisa digunakan untuk semua moda transportasi di Jakarta," ujar dia.

Anies menjelaskan JakLingko Indonesia akan menjadi sebuah perusahaan teknologi dan data. Pergerakan penduduk dengan menggunakan single device bisa diakomodir.

"Ini akan menjadi bahan yang amat bermanfaat untuk melakukan pengambilan kebijakan berdasarkan fakta yang ada di lapangan," kata dia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, pembentukan perusahaan dan sistem ini sangat membantu karena masyarakat yang akan menggunakan berbagai moda transportasi hanya nanti hanya perlu menggunakan satu cara pembayaran.

"Dan ini bisa dibayangkan kalau kita mau pergi kemana-mana kartunya ada 5. Kalau ini cukup satu atau kita bisa melakukan kegiatan secara praktis dan memang memudahkan. Kita memang mengharapkan dengan apa yang sudah kita buat ini Jakarta sebagai ibukota menjadi suatu modal," kata Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com