Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Wakil Wali Kota Depok Pendamping Idris Diminta PKS, PPP: Koalisi Tertata Nggak Masalah

Kompas.com - 24/07/2020, 16:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Koalisi Tertata disebut tak keberatan untuk memberikan jatah kursi calon wakil wali kota Depok kepada PKS.

Sebagai informasi, sejauh ini Koalisi Tertata ada dalam satu koalisi dengan PKS yang kian santer akan mengusung kembali Mohammad Idris sebagai kandidat petahana dalam Pilkada Depok 2020 nanti.

Idris mengaku, ia diberikan syarat oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok agar bisa dibekingi PKS dalam kontestasi, yakni merangkul Koalisi Tertata serta mengamankan jatah kursi calon wakilnya buat PKS.

"Kaitan wakilnya dari PKS, itu nggak jadi masalah," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Depok, Qonitah Luthfiyah ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Ini Komentar Idris dan Pradi soal Pecah Kongsi di Pilkada Depok 2020

PPP merupakan salah satu partai dalam Koalisi Tertata, selain Demokrat dan PAN, yang sama-sama disebut sepakat mendukung Idris untuk kembali jadi Wali Kota Depok.

PKB yang awalnya ada dalam satu perahu memilih keluar dan dikabarkan sedang didekati oleh poros oposisi, Gerindra-PDI-P.

Qonitah menambahkan, urusan kursi calon wakil Idris tak jadi soal sebab mereka sudah lebih dulu dekat dengan Idris, yakni menyatakan dukungan sejak akhir Juni lalu.

Tanpa diberi kursi wakil wali kota, lanjut dia, Koalisi Tertata menganggap bahwa perjalanan sejauh ini sudah "sesuai rencana".

"Artinya ketika dukungan kami direspons oleh Pak Idris, otomatis kerja sama kami dengan Pak Idris sudah terbangun. Buat kami sih tidak ada masalah (tidak dapat jatah wakil wali kota), karena mungkin orang melihatnya dari luar saja, tapi mereka tidak tahu proses antara Tertata dengan Pak Idris," beber Qonitah.

Baca juga: Idris Mengaku Diberi 2 Syarat oleh PKS agar Diusung Jadi Calon Wali Kota Depok

"Misalnya nanti ketemu titik kesepakatan bahwa wakilnya dari PKS, ketika itu nanti semua sudah terwujud, kan otomatis artinya kami semua tidak ada yang masalah," imbuhnya.

Pemungutan suara akan dilakukan pada Desember mendatang, dengan peta kekuatan partai politik di Depok sejauh ini mengerucut ke 2 poros utama.

Poros petahana dimotori oleh PKS dengan 12 kursi yang sudah berkuasa 15 tahun di Depok, dibantu Koalisi Tertata berisi Demokrat (4 kursi), PAN (3 kursi), dan PPP (2 kursi).

Sementara itu, poros penantang dibentuk oleh Gerindra dan PDI-P dengan total 20 kursi.

Poros Gerindra-PDI-P sudah mencuri start dengan mengumumkan nama Pradi Supriatna, kader Gerindra sekaligus wakil Idris saat ini di pemerintahan, sebagai calon penantang Idris di Pilkada Depok 2020.

Pradi bakal didampingi oleh kader perempuan PDI-P, Afifah Aliyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com