Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Sepekan Terakhir Mencapai 8 Persen

Kompas.com - 10/08/2020, 06:46 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka positivity rate di Jakarta dalam sepekan terakhir mencapai angka 8 persen. Persentase kasus positif itu melebihi batas ideal yang ditetapkan WHO, yakni tidak melebihi 5 persen.

Angka positivity rate merupakan jumlah kasus positif berdasarkan hasil pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR dibanding jumlah total orang yang diperiksa PCR. 

Berdasarkan data dalam situs corona.jakarta.go.id, sebanyak 45.620 orang menjalani tes PCR dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Kadinkes DKI: Positivity Rate Covid-19 Jakarta Jauh Lebih Rendah Dibanding Nasional

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tingginya angka positivity rate disebabkan Pemprov DKI semakin gencar melakukan tes PCR.

"Strategi tes, lacak, dan isolasi terus digencarkan untuk temukan sebanyak kasus positif sehingga dapat diisolasi, disembuhkan agar mencegah penyebaran virus," kata Anies dalam Instagram pribadinya, Minggu (9/8/2020).

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini juga menjelaskan, persentase kasus positif di Jakarta masih dianggap valid karena jumlah tes PCR yang dilakukan Pemprov DKI lebih tinggi empat kali lipat dari standar WHO.

Baca juga: Positivity Rate Jakarta 7,4 Persen, DKI Butuh Dukungan Wilayah Penyangga

Untuk diketahui, WHO menargetkan Jakarta melakukan pemeriksaan PCR kepada 10.645 orang dalam sepekan.

"Apabila jumlah tesnya sedikit dan tidak memenuhi standar WHO, maka indikator persentase kasus positif patut diragukan," ungkap Weningtyas.

Adapun, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Minggu kemarin adalah 25.714 orang.

Sebanyak 16.268 orang dari total keseluruhan pasien positif dinyatakan sembuh, 939 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 8.507 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com