Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beroperasi Saat PSSB Transisi, BATS Bar dan Restoran Hotel Shangri-La Dapat Teguran

Kompas.com - 14/08/2020, 14:57 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta memberikan surat teguran pertama kepada manajemen B.A.T.S. Bar and Restaurant, Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat karena beroperasi pada masa PSBB transisi.

Kepala Bidang Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Bambang Ismadi mengatakan, pihaknya melakukan sidak ke lokasi pada Sabtu (8/8/2020) berdasarkan laporan masyarakat terkait adanya pertunjukan musik (live music).

Disparekraf DKI juga menemukan minuman beralkhohol dijual di area bar dan restoran tidak menerapkan aturan physical distancing bagi pengunjung.

Baca juga: Anies Sorot Restoran yang Berulang Kali Langgar Protokol Kesehatan

Padahal, Pemprov DKI melarang tempat hiburan beroperasi selama PSBB transisi untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

"Pelanggaran PSBB-nya ada live music, makanya kita lakukan BAP kemarin. Ada display minuman beralkohol juga, berarti ada jualan tuh," kata Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (13/8/2020) kemarin.

Selanjutnya, Disparekraf DKI mengajukan surat rekomendasi penyegelan restoran itu kepada Satpol PP DKI.

Menurut Bambang, penyegelan dan pemberian sanksi bagi tempat usaha yang melanggar aturan PSBB merupakan wewenang Satpol PP DKI.

Baca juga: Pemprov DKI Minta Warga Selektif Pilih Restoran, Cari yang Terapkan Protokol Kesehatan

"Kita enggak berhak mencabut atau menyegel, tapi kita mempunyai kemampuan setelah melakukan BAP. Kita sudah bersurat, kirimkan rekomendasi kepada Satpol PPP. Nanti masalah dendanya, kita serahkan kepada mereka (Satpol PP)," ungkap Bambang.

Tanggapan manajemen Hotel Shangri-La

Sementara itu, Director of Communications Hotel Shangri-La Hotel Debby Setiawaty mengatakan bahwa pihaknya menerima surat imbauan dari Disparekraf DKI Jakarta.

Surat itu berisi imbauan untuk memberhentikan live music dan tidak memajang (display) minuman beralkohol.

"Hingga saat ini kami hanya menerima surat imbauan dari Dinas Pariwisata. Yang diminta untuk tidak ada live music dan display minuman alkohol," kata Debby saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Sedangkan untuk penyegelan bar dilakukan berdasarkan kebijakan manajemen hotel Shangri-La.

"Untuk penutupan, itu murni kebijakan dari manajemen hotel, bukan dari surat imbauan," ucap Debby.

Ia juga memastikan bahwa manajemen Hotel Shangri-La bakal menaati seluruh protokol kesehatan berkait pandemi Covid-19.

"Kami telah menerapkan berbagai protokol kebersihan dan keselamatan di seluruh area hotel, restoran, dan fasilitas tamu sejak Januari 2020," tambah Debby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk di Pasar Rebo Jaktim, Warga: Kaget Lihat yang Lain Sudah Dipotong

Sapi Kurban Mengamuk di Pasar Rebo Jaktim, Warga: Kaget Lihat yang Lain Sudah Dipotong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com