Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Klaim Angka Reproduksi Covid-19 di Kota Bekasi Sudah Turun, Kini di Angka 0,8

Kompas.com - 25/08/2020, 09:46 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan reproduksi efektif (Rt) virus Covid-19 di Kota Bekasi kini menurun ke angka 0,81.

“Tetapi kan sekarang Rt-nya udah turun. Kemarin sudah sempat 1,5 (Rt nya), sekarang mendekati angka 1 yaitu 0,81. Memang ada beberapa angka kematian dari penyakit menular atau dari transmisi,” ucap Rahmat kepada wartawan, Senin (24/7/2020).

Meski angka reproduksinya sudah di bawah angka 1, namun menurut Rahmat, Kota Bekasi masih belum aman dari transmisi Covid-19.

Angka reproduksi tersebut aman jika sudah di angka 0,71.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Kewalahan Awasi Warganya Terapkan Protokol Kesehatan

Sebagai informasi, angka reproduksi merupakan potensi penularan wabah oleh 1 orang. Apabila angkanya 1, maka 1 orang dapat menularkannya ke 1 orang lain dan begitu seterusnya.

Keadaan baru dikatakan relatif membaik jika angka reproduksi kurang dari 1, sebab itu artinya jumlah orang yang tertular di kemudian hari akan semakin sedikit.

“Kan yang aman 0,71 (angka reproduksinya),” kata Rahmat.

Ia mengatakan, pihak Pemkot masih akan lakukan pelacakan kasus Covid-19. Saat ini Pemkot Bekasi tengah lakukan rapid test terhadap RW-RW yang ada di zona merah.

Baca juga: Update 24 Agustus: Daftar 53 Kelurahan Zona Merah Covid-19 di Kota Bekasi

Rapid test tersebut dilakukan secara acak ke 259 RW yang tersebar di 53 Kelurahan di Bekasi. Ada lima sampel nantinya dari masing-masing RW yang akan dirapid test. Sehingga total yang akan dirapid test ada sekitar 1.295 orang.

Terakhir, ia mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap Covid-19 dengan tetap mentaati aturan protokol kesehatan.

Mulai dari rajin cuci tangan, tidak bersentuhan dengan keluarga saat dari luar rumah, dan menjauhkan kerumunan.

Dengan begitu, warga dapat menjaga keluarganya untuk tetap aman dari Covid-19.

“Kan itu mah harusnya standard masuk cuci tangan semua, sepatu jangan dimasukin ke rumah. Karena pastikan kalau yang dari Jakarta sama semua kondisinya dengan kita, orang Jakarta kesini juga sama kondisinya dengan di sini. Artinya kita sudah sama-sama waspada terhadap kondisi yang ada,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com