Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Forkopimda Depok Akan Rapat soal Nasib PSBB

Kompas.com - 14/09/2020, 12:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional di Kota Depok, Jawa Barat, akan dievaluasi pada hari ini, Senin (14/9/2020).

Hal ini sehubungan dengan diterapkannya kembali PSBB ketat di DKI Jakarta mulai hari ini hingga dua pekan ke depan, dengan opsi perpanjangan.

Kegiatan perkantoran di Ibu Kota dibatasi, sehingga mau tak mau berpengaruh terhadap mobilitas warga di kota-kota penyangga, termasuk Depok.

"Senin baru kami rapatkan dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kota Depok," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana kepada wartawan, Minggu (13/9/2020) malam.

Baca juga: UPDATE: Tertinggi di Bodetabek, Depok Catat Total 2.832 Kasus Covid-19 hingga Kini

Sebelumnya, Dadang mengutarakan bahwa Kota Depok sejauh ini masih belum mengubah kebijakan apa pun terkait PSBB.

Depok yang kini masuk sebagai zona merah penularan Covid-19 nasional masih mengikuti koridor PSBB proporsional Jawa Barat yang ditetapkan sampai 29 September 2020.

"Sejauh ini kami belum berpikir kepada PSB full (ketat), tetapi menguatkan PSBB Proporsional dan peraturan yang sudah kita keluarkan. Jadi, lebih mengintensifkan langkah-langkah misalnya pembatasan sosial kampung siaga per RW," jelas Dadang, Jumat lalu.

"Karena untuk PSBB full, banyak hal yang perlu kita siapkan. Kita harus sosialisasi berbeda dengan PSBB ketika awal, karena sekarang masyarakat sudah terbiasa dengan aktivitas. Kedua, dampak yang ditimbulkan terkait dengan penyiapan jaringan pengaman sosial dan lain-lain," imbuh dia.

Baca juga: Pasien Covid-19 Bergejala Berat di Depok Terus Bertambah, RSUD Akan Tambah ICU

Namun, keputusan mengenai nasib PSBB di Depok baru bisa lebih jelas setelah rapat Forkopimda hari ini.

Hingga data terbaru dirilis pada Minggu (13/9/2020), Kota Depok masih bercokol sebagai wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di wilayah Bodetabek, dengan total 2.832 kasus.

Di samping itu, kini ada 813 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok, membuat sejumlah rumah sakit utama rujukan Covid-19 milik pemerintah, seperti RS UI dan RSUD Kota Depok hampir penuh.

Pemerintah Kota Depok memberlakukan kebijakan pembatasan aktivitas warga dan usaha (jam malam) saat ini lantaran Kota Depok masuk sebagai zona merah nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com