Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Cai Changpan Bunuh Diri 12 Jam Sebelum Ditemukan Tewas

Kompas.com - 19/10/2020, 15:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah melakukan otopsi terhadap jenazah narapidana Lapas Tangerang Cai Changpan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Cai Changpan ditemukan tak bernyawa akibat bunuh diri di pabrik pembakaran ban yang berada di kawasan Hutan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Dari keterangan dokter bahwa estimasi kematian diperkirakan 12 jam sebelum ditemukan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Senin (19/10/2020).

Nana menjelaskan, Cai Changpan ditemukan tewas bunuh diri di pabrik pembongkaran ban itu pada Sabtu (17/10/2020) pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Ini Kronologi Cai Changpan Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Pabrik Hutan Tenjo

"Jadi perkiraan waktu mati (Cai Changpan) Jumat jam 8 malam. Makanya, ketika ditemukan, jasad dia masih utuh. Belum lama," kata Nana.

Nana menjelaskan, hasil otopsi dan jasad Cai Changpan nantinya diserahkan ke pihak Lapas Kelas 1 Tangerang.

"Jenazah terpidana mati masih di Rumah Sakit Kramat Jati dan dalam waktu dekat kami serahkan ke pimpinan lapas tingkat 1 Tangerang," katanya.

Cai Changpan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pabrik pembakaran ban yang berada di Hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Warga Lihat Terpidana Cai Changpan Sebelum Ditemukan Tewas, Kades: Dia ke Sini Lewat Hutan...

Selama ini, hutan tersebut menjadi lokasi pelarian Cai Changpan setelah kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September lalu.

Sebelum masuk ke dalam hutan, Cai Changpan sempat menemui istri dan anak di rumah yang berlokasi tak jauh dari hutan tersebut.

Upaya Cai Changpan melarikan diri dari tahanan bukan pertama kali dilakukan.

Gembong narkoba asal China yang memiliki 135 kilogram sabu itu juga pernah kabur dari Rumah Tanahan Bareskrim Mabes Polri pada 24 Januari 2017.

Pada pelarian kali ini, Cai Changpan membuat lubang dari dalam kamar sel menuju gorong-gorong. Dalam lubang sekitar 2 meter dan panjang diperkirakan 30 meter.

Polisi telah melakukan penyelidikan dan sudah menetapkan tersangka terhadap dua orang petugas lapas.

Keduanya yang berinisial S itu diketahui membantu Cai Changpan untuk membeli dan menyimpan pompa air.

Pompa itu digunakan Cai Changpan untuk menyedot air selama menggali lubang di dalam kamar sel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com