Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Tidur Isolasi di RS Rujukan Covid-19 Kota Bekasi Tersisa 383 Unit

Kompas.com - 19/10/2020, 15:34 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 berdampak pada ketersediaan tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bekasi Rina Oktavia menyatakan, 727 dari 1.110 kapasitas tempat tidur isolasi yang tersedia di seluruh rumah sakit sudah digunakan pasien Covid-19.

Dengan begitu, kini tersisa 383 tempat tidur isolasi yang belum digunakan pasien Covid-19.

"Untuk tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 telah terpakai 727," ujar Rina melalui pesan tertulis, Senin (19/10/2020).

Baca juga: UPDATE 19 Oktober: 34 Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Stadion Patriot dan 30 OTG Isolasi di Hotel Bekasi

Dari 727 tempat tidur isolasi di seluruh rumah sakit Kota Bekasi yang telah digunakan pasien Covid-19, rinciannya di RSUD Chasbullah sudah terpakai 118 tempat tidur isolasi.

"Ada 20 tempat tidur isolasi di RSUD Kelas D yang telah digunakan pasien Covid-19," tambah Rina.

Kemudian, ada 34 tempat tidur isolasi yang telah digunakan pasien Covid-19 di Stadion Patriot. Sementara, ada 19 tempat tidur isolasi yang telah digunakan pasien Covid-19 di Green Hotel.

Terakhir, ada 538 tempat tidur isolasi yang telah digunakan pasien Covid-19 di 42 Rumah Sakit Swasta yang tersebar di Kota Bekasi.

Sebagai informasi, hingga Minggu kemarin kasus Covid-19 di Kota Bekasi ada sebanyak 5.515 kasus.

Dari jumlah kasus kumulatif, sebanyak 4.913 pasien telah sembuh. Sementara, kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi kini tercatat 468 kasus.

Rinciannya, 161 pasien Covid-19 yang dirawat dan 307 pasien Covid-19 isolasi mandiri.

Masih dengan jumlah yang sama, ada 134 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com