Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Khong Guan Kembali Datangi Warga Korban Banjir untuk Data Kerugian

Kompas.com - 20/10/2020, 14:46 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan PT Khong Guan kembali mendatangi kawasan permukiman RW 08/09 di Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur.

Kedatangan kali ini bertujuan untuk mendata kerugian warga akibat banjir yang disebabkan jebolnya tembok perusahaan makanan ringan tersebut beberapa waktu lalu.

Padahal sebelumnya, PT Khong Guan sudah sempat mendatangi warga untuk melakukan hal yang sama.

"Hari ini turun ke RT 09 ternyata ada imbasnya. Di RT 09 ada 25 rumah yang jadi korban banjir," kata ketua RW 08 Suherman saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: PT Khong Guan Diminta Ganti Rugi Lebih dari Rp 300 Juta oleh Warga Korban Banjir

Pengecekan dilakukan PT Khong Guan untuk menyesuaikan nilai kerugian dengan nominal yang sudah diajukan warga, yakni sekitar Rp 350 juta.

Total nilai kerugian tersebut ditaksir dari kerusakan sejumlah barang elektronik dan perabotan rumah tangga akibat banjir

Nilai kerugian sudah mencakup tiga wilayah RT yang terkena banjir, yakin RT 05, RT 09 dan RT 10.

Saat disinggung soal kapan ganti rugi tersebut akan dibayar, Suherman mengatakan bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda pembayaran bakal dilakukan dalam waktu dekat.

"Belum, belum tahu kapan (mau dibayarkan)," kata Suherman.

Dia berharap proses pembayaran ganti rugi tak sampai berlarut-larut agar warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa dengan perlengkapan rumah tangga yang baru.

Baca juga: Warga Nilai PT Khong Guan Lambat Tangani Dampak Robohnya Tembok

Sebagai informasi, tembok perusahaan PT Khong Guan roboh pada Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 18.30 WIB. Musibah terjadi saat terjadi hujan deras mengguyur kawasan setempat sejak sore hari.

Tembok tersebut berukuran 2x3 meter dan membatasi pabrik PT Khong Guan dengan permukiman penduduk RW 08.

Tembok berusia sekitar 30 tahun itu berdiri di atas saluran air yang menyempit dengan lebar sekitar 1,5 meter, sehingga puing tembok berjatuhan menutup saluran air warga.

Dampaknya, air saluran meluap dan merendam rumah sekitar 200 jiwa penduduk di RT 05 dan RT 10 dengan ketinggian air 1,5 meter.

"Ada 200 warga yang terdampak rumah dan dua kendaraan motor tertimpa tembok," kata Suherman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com