Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pelebaran Jembatan Kali Cakung, Arus Lalu Lintas di Jalan KH Noer Ali Kota Bekasi Dialihkan

Kompas.com - 11/11/2020, 12:21 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat melakukan pengalihan arus lalu lintas di ruas Jalan KH Noer Ali menyusul rencana pelebaran Jembatan Kali Cakung oleh pengelola Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu atau Becakayu.

"Rekayasa lalin (lalu lintas) di ruas jalan tersebut sudah mulai diberlakukan sejak akhir pekan lalu dan direncanakan hingga awal Januari 2021," kata Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Teguh Indriyanto, di Bekasi, Rabu (11/11/2020).

Ia mengatakan, rekayasa lalu lintas Jalan KH Noer Ali diterapkan dari Jembatan 6 hingga Simpang Caman Alternatif 2.

Teguh menjelaskan, pengalihan arus lalu lintas ini menggunakan skema lawan arus atau contraflow yang dijadwalkan berlangsung selama 73 hari ke depan atau akan kembali normal pada 4 Januari 2021.

Baca juga: Mulai Malam Ini, Lalu Lintas di Jalan KH Noer Ali Bekasi Dialihkan

Rekayasa lalu lintas itu, kata dia, dilakukan sehubungan dengan rencana proyek pekerjaan pelebaran atau voided slab Jembatan Kali Cakung pada jalan arteri sisi selatan Jalan KH Noer Ali oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

"Proyek ini dalam rangka peningkatan ruas Jalan KH Noer Ali sisi selatan sebagai akibat pelaksanaan proyek Jalan Tol Becakayu Seksi 2A Jembatan Caman sampai dengan simpang BCP (Bekasi Cyber Park) maka dilakukan beberapa prosedur rekayasa lalu lintas," kata dia.

Dinas Perhubungan Kota Bekasi telah memasang traffic light portable sebagai rambu jalan di Simpang Caman sebelum jembatan dengan pergerakan dua fase untuk menghindari penyeberang di atas jembatan akibat volume kendaraan.

Kemudian kendaraan di bawah jembatan dikhususkan untuk satu arah yaitu hanya dari Bekasi sedangkan kendaraan dari arah Jakarta mengambil jalur kiri ke arah Bintara Jaya atau memutar di atas jembatan tol.

Pihaknya juga telah menyediakan sejumlah media informasi untuk mendukung kelancaran rekayasa lalu lintas yang telah dibuat seperti fasilitas keselamatan lalu lintas.

"Sudah ada pemasangan spanduk penutupan ruas jalan pada beberapa lokasi di sekitar pelaksanaan pekerjaan hingga penempatan personel Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk membantu kelancaran lalu lintas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com