Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Bukan Kali Pertama Pelecehan Terhadap Anak Terjadi di RPTRA

Kompas.com - 18/11/2020, 10:18 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Danang Sasongko menuturkan bahwa kejadian pelecehan seksual oleh predator anak di ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) di Meruya Utara, bukan merupakan kasus pertama yang terjadi di Jakarta.

Sebelumnya, sempat terjadi peristiwa serupa di RPTRA Tebet.

"Bukan pertama kali. Ada dua. Di (RPTRA) Tebet pernah ada. Pelakunya orang luar," jelas Danang, Selasa (17/11/2020) malam.

Namun, kasus di Meruya Utara perlu disoroti lebih karena pelaku adalah petugas honorer RPTRA sendiri.

Baca juga: Predator Seks Anak di Kembangan adalah Penjaga Honorer RPTRA

"Saat ini pegawai honorer (jadi pelaku). Jadi RPTRA kecolongan. Ini teguran keras untuk pengelola RPTRA," ujar Danang.

Danang menyayangkan kejadian seperti ini berulang karena harusnya RPTRA menjadi ruang yang aman bagi anak.

"RPTRA harusnya jadi tempat aman untuk anak. Steril dari kejadian-kejadian seperti ini," jelas Danang.

Danang menjelaskan bahwa harus ada peran aktif dari polisi, masyarakat, serta pihak kelurahan untuk mencegah hal serupa terulang di masa depan.

"Pihak polisi harus usut tuntas kasus ini. Terus langsung amankan pelaku," ujarnya.

Baca juga: Petugas RPTRA Jadi Predator Anak, Lurah Kaget karena Pelaku Orang yang Santun

Di samping itu, Danang menuntut agar masyarakat turut andil peduli terhadap anak-anak, terutama

"Ini jadi peringatan buat semua termasuk buat ke masyarakat. Untuk masyarakat mau perduli. Saya pikir masyarakat harus pengawasan lebih ketat. Peduli," tegasnya.

Tak hanya itu, kelurahan selaku pembina dari RPTRA juga memiliki tanggung jawab moral untuk membantu penyelesaian kasus.

"(Kelurahan) ikut tanggung jawab secara moral. Membantu mengulik kasus secara tuntas. Bantu pihak kepolisian untuk kumpulkan barang bukti yang ada. Kadang pelaku pencabulan terhadap anak sulit ditangkap karena barang bukti kurang. Dampingi korban ini untuk tindak lanjut pendampingan. Psikososial dia. Rehab. Dan lakukan pengawasan," tambahnya.

Seleksi petugas pengelola pun harus lebih ketat.

Danang menjelaskan bahwa Dinas Perlindungan Perempudan dan Anak (PPA) juga harus lebih ketat menyeleksi petugas pengelola RPTRA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com