Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterisian Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Melonjak Dalam Waktu Singkat

Kompas.com - 01/12/2020, 08:07 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 terus meningkat bahkan menyentuh rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu (29/11/2020), penambahan kasus harian kembali menyentuh angka tertinggi dengan 6.267 kasus.

Tren peningkatan itu berdampak pada tingkat keterisian Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. Sampai Senin kemarin, ada 3.446 pasien yang tengah dirawat atau menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet.

Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan data 1 November lalu. Saat itu, hanya ada 1.919 pasien Covid-19 yang mengisi empat tower di Wisma Atlet. Peningkatan pasien dalam jumlah besar dan dalam waktu relatif singkat itu pun menimbulkan kekhawatiran.

Baca juga: Kamar Isolasi Mandiri di Wisma Atlet Tinggal 20 Persen, untuk Pasien Bergejala 50 Persen

Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel Laut dr RM Tjahja Nurobi, khawatir akan terjadi lonjakan pasien jika tak ada tren penurunan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.

"Mudah-mudahan,  kita berdoa trennya tidak bertambah tinggi, tapi bisa melandai. Kalau dengan tren seperti ini, kami takutkan nanti akan timbul semacam luapan," kata Tjahja dalam dialog yang disiarkan di YouTube BNPB, Senin kemarin.

Ia mengatakan, jumlah pasien di RSD Wisma Atlet yang masih di bawah angka 3.500 orang masih dalam batas aman. Sebab empat tower Wisma Atlet mampu menampung hingga 5.994 pasien.

Artinya masih ada 2.500 bed yang tersisa.

Namun ia menyoroti peningkatan jumlah pasien dalam waktu relatif singkat.

"Dari jumlah 3.500 ini, kami melihat bukan masalah presentase jumlahnya, tapi lebih ke arah percepatan pengisiannya, sehingga kita perlu antisipasi," kata dia.

Jika tren peningkatan pasien terus berlanjut, ia khawatir kapasitas yang tersedia tidak bisa menampung kebutuhan yang ada.

Banyak yang bergejala

Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Muhammad Arifin mengatakan, pasien Covid-19 yang baru masuk umumnya berasal dari Jakarta dan wilayah penyangga yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Diantara mereka ada yang mengakui sempat berlibur ke luar kota saat libur panjang Maulid Nabi 29 Oktober-1 November lalu. Ada juga yang mengakui sempat berada dalam kerumunan.

"Macam-macam, yang jelas efek mobilisasi orang ketemu orang yang membuat tertular," kata dia.

Baca juga: Wisma Atlet Dikhawatirkan Penuh Jika Tak Ada Penurunan Kasus Covid-19

Arifin menambahkan, sebagian besar pasien yang baru masuk mengalami gejala ringan dan sedang.

Tower 4 yang semula disiapkan untuk isolasi pasien tanpa gejala kini harus dialihfungsikan untuk menangani pasien dengan gejala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com