Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Dhany Sukma yang Diajukan Anies sebagai Wali Kota Jakarta Pusat?

Kompas.com - 03/12/2020, 14:11 WIB
Ivany Atina Arbi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui telah mengajukan nama Dhany Sukma sebagai calon wali kota Jakarta Pusat yang baru untuk menggantikan Bayu Meghantara.

Siapakah pria tersebut dan bagaimana rekam jejaknya? Simak ulasan berikut.

Bukan wajah baru di Pemprov DKI

Pria yang lahir di Jakarta pada 9 Maret 1974 ini bukanlah wajah baru di pemerintahan provinsi DKI Jakarta.

Menurut informasi yang dilansir oleh Warta Kota, Dhany saat ini menjabat sebagai kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI. Jabatan ini telah diembannya sejak 5 Juli 2018 lalu melalui seleksi lelang jabatan.

Baca juga: Gubernur Anies Copot Wali Kota Jakpus dan Kadis Lingkungan Hidup Terkait Kerumunan Rizieq Shihab

Sebelumnya, pria 46 tahun ini pernah menjabat sebagai kepala Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan informasi yang tertera di laman dukcapil.jakarta.go,id, Dhani menuntaskan pendidikan S1 dan S2 nya di Sekolah Tinggi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) jurusan Administrasi Negara.

Namanya diajukan ke DPRD DKI

Pengajuan nama Dhany sebagai wali kota Jakarta Pusat yang baru tertuang dalam surat bernomor 439-071.821 tentang permohonan pertimbangan Ketua DPRD DKI Jakarta dalam pengangkatan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat. Surat ini ditetapkan oleh Gubernur Anies pada Jumat (27/22/2020) lalu.

Adapun prosedur pengajuan tersebut mengacu pada regulasi yang ada, yaitu UU Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam Pasal 19 ayat 2 dijelaskan, Wali Kota/Bupati diangkat oleh Gubernur atas pertimbangan DPRD DKI Jakarta dari PNS yang memenuhi persyaratan.

Baca juga: Sederet Dampak Kerumunan Rizieq Shihab, Pejabat Dicopot hingga Lonjakan Covid-19

“Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon pertimbangan Ketua DPRD dalam pengangkatan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat dimaksud.”

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara di Park and Ride, Jalan MH Thamrin 10, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara di Park and Ride, Jalan MH Thamrin 10, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

“Demikian kiranya maklum dan selanjutnya mohon pertimbangan tersebut dapat kami terima dalam waktu yang tidak begitu lama. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih,” papar Anies dalam suratnya.

Surat itu juga ditembuskan kepada empat pihak lain, di antaranya Pj Sekda DKI Jakarta, Plt Asisten Pemerintahan DKI Jakarta, Plt Inspektur DKI Jakarta, dan Kepala BKD DKI Jakarta.

Dicopotnya jabatan Bayu Meghantara imbas kerumunan Rizieq Shihab

Anies mengusulkan nama Dhany sebagai Wali Kota Jakarta Pusat untuk menggantikan posisi Bayu Meghantara yang dicopot dari jabatannya pada Selasa (24/11/2020).

Bayu dianggap abai terhadap arahan Anies untuk megendalikan kerumunan massa di acara pernikahan dari anak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/11/2020).

Sementara diketahui, Jakarta pada saat itu tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka menyikapi penyebaran Covid-19 yang sudah merenggut ribuan nyawa.

Baca juga: Fasilitasi Kerumunan Rizieq Shihab, Wali Kota Jakpus Dicopot Anies, Kini Jadi Anggota TGUPP

Selain Bayu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih juga dicopot dari jabatannya. Tidak hanya itu, Camat Tanah Abang Muhammad Yasin dan Lurah Petamburan Setiyanto juga turut dibebastugaskan terkait permasalahan serupa.

Bayu dan Andono saat ini telah dimutasi sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) hingga penugasan lebih lanjut. (Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PROFIL Singkat Calon Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, Jabat Kadis Dukcapil Lewat Lelang Jabatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com