Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Pencanangan Vaksinasi Covid-19 di Banten yang Diwarnai Ricuh

Kompas.com - 15/01/2021, 10:54 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten telah dicanangkan, Kamis (14/1/2021).

Pencanangan dilakukan dengan vaksinasi perdana terhadap sejumlah kepala daerah dan pejabat di Provinsi Banten.

Kegiatan tersebut sempat diwarnai ricuh. Berikut fakta-faktanya:

Gubernur Banten dan wartawan bersitegang

Pencanangan vaksinasi Covid-19 mulanya berjalan lancar.

Seorang wartawan kemudian menanyakan keaslian vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech yang akan disuntikan kepada para pejabat itu.

Pertanyaan tersebut muncul lantaran proses vaksinasi dilakukan di ruangan tertutup.

Petugas yang berjaga tidak mengizinkan awak media memasuki ruangan tersebut secara bergantian.

"Pak, kalau engga boleh masuk, bagaimana kami bisa tahu kalau yang disuntik emang (vaksin) Sinovac?" tanya salah seorang awak media kepada Gubernur Banten Wahidin Halim yang sempat meninjau ruangan vaksinasi.

Baca juga: Vaksinasi di Tangerang Sempat Ricuh, Gubernur Banten dan Wartawan Bersitegang

Ketua DPRD Banten Andra Soni yang telah menerima vaksin langsung membela Wahidin.

"Iya ini vaksinnya, vaksin Sinovac," ucap Andra kepada awak media.

Namun, beberapa awak media yang ada tetap tidak percaya dan bersikukuh menanyakan kebenaran vaksin yang disuntikan serta meminta untuk memasuki ruangan vaksinasi.

Wahidin pun berteriak kepada beberapa awak media.

"Ya sudah kalau tidak percaya ya terserah," kata Wahidin sembari kembali ke aula utama Pendopo Kabupaten bersama Andra Soni.

Setelah itu, beberapa awak media pergi dari depan ruang vaksinasi ke tempat lain di seputar Pendopo Kabupaten Tangerang itu.

Proses vaksinasi tetap berjalan

Walau sempat ricuh, tetapi proses vaksinasi tetap berjalan.

Namun, tak semua kepala daerah memenuhi syarat untuk dapat menerima vaksin Sinovac.

Hanya 10 dari total 14 orang yang disuntik vaksin, yaitu:

1. Sekretaris Daerah Banten Almuktabar

2. Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com