Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Terowongan Silaturahmi, Jalan Sekitar Istiqlal dan Katedral Dialihkan 20 Januari-31 Maret 2021

Kompas.com - 19/01/2021, 11:59 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan terowongan silaturahmi yang akan menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta akan berdampak pada arus lalu lintas di sekitar proyek.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, arus lalu lintas mulai dialihkan pada saat pelaksanaan pembangunan terowongan silaturahmi 20 Januari 2021.

"Pelaksanaan mulai 20 Januari sampai dengan 31 Maret 2021 selama pekerjaan lalu lintas yang melintasi Jalan Katedral akan dialihkan," kata Syafrin dalam keterangan tertulis, selasa (19/1/2021).

Baca juga: Tak Hanya Simbol Kerukunan, Ini Fungsi Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral

Syafrin mengatakan, adapun beberapa arus lalu lintas yang akan dialihkan, yaitu lalu lintas dari arah Gunung Sahari menuju Harmoni dialihkan ke Jalan Lapangan Benteng Utara-Jalan Lapangan Benteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Medan Merdeka UTara-Jalan Majapahit atau Jalan Veteran I.

Lalu lintas dari Gambir menuju Ancol dialihkan melalui Jalan Perwira-Jalan Lapangan Benteng Barat-Jalan Lapangan Benteng Selatan-Jalan Gunung Sahari.

Syafrin mengatakan, pelayanan Transjakarta Koridor 2 Pulogadung-Harmoni juga akan berdampak.

"Pelayanan (di) Halte Transjakarta Istiqlal di Jalan Perwira sementara tidak dapat melayani penumpang," tutur Syafrin.

Baca juga: Makna Mendalam dari Setiap Lekuk Arsitektur Masjid Istiqlal...

Begitu juga dengan Halte Gambir 1 menuju Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Harmoni.

Untuk penumpang yang akan menuju Halte Juanda akan dilakukan transit di Halte Harmoni.

Sedangkan untuk rute Transjakarta 5D PGC-Harmoni akan dialihkan menuju Jalan Gunung Sahari-Simpang Jalan Gunung Sahari-Jalan Angkasa-Jalan KH. Samanhudi-ke kiri Jalan Hayam Wuruk hingga tiba di Halte Harmoni.

"Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindar ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang diterapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas," kata Syafrin.

Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah sebelumnya menegaskan, terowongan ini tak hanya berfungsi sebagai simbol kerukunan antar umat Islam dan Nasrani.

Namun, terowongan ini juga dibangun sebagai fasilitas untuk memudahkan jemaah.

"Kan banyak yang bilang itu terowongan enggak perlu, kerukunan katanya cukup dari hati. Enggak, memang itu fasilitas," kata Abu saat ditemui Kompas.com di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Renovasi Tahap II, Masjid Istiqlal Akan Tersambung ke Katedral hingga Monas

Abu menjelaskan, selama ini banyak jemaah Katedral yang memarkirkan kendaraan di Masjid Istiqlal saat ibadah. Itu karena fasilitas parkiran di Gereja Katedral terbatas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com