Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Arif Yahya Pasien Klaster Liburan: Saya Dulu Tidak Percaya Covid-19 Ada

Kompas.com - 27/01/2021, 15:32 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah selama sebulan terakhir dan telah menembus 1 juta kasus.

Pada Selasa (26/1/2021) siang, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 1.012.350 kasus.

Khusus di DKI Jakarta, kasus positif Covid-19 telah menyentuh angka 250 ribu kemarin, tepatnya 254.580 kasus.

Baca juga: Kegundahan Amelia, Dokter yang Terpaksa Memilih Pasien karena Ruang ICU Khusus Covid-19 Penuh

Tingginya angka kasus positif Covid-19 berimbang pada pelayanan kesehatan di mana rumah sakit kini penuh.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta Slamet Budiarto mengaku sudah memprediksi kasus Covid-19 akan meningkat pasca libur natal dan tahun baru dan rumah sakit akan penuh.

IDI sudah mengingatkan hal ini sejak jauh hari.

"Ya kan sudah mengingatkan sejak sebelum liburan bahwa kapasitas RS kita terbatas. Mungkin sudah banyak, tapi karena banyaknya pasien tidak cukup," kata Slamet kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Namun, ia menyayangkan imbauan yang disampaikan IDI hanya dianggap sebagai angin lalu.

Kenyataannya, menurut Pandu, banyak masyarakat yang masih bepergian di masa liburan Natal dan tahun baru. Bahkan banyak yang abai protokol kesehatan.

Arif Yahya (25) salah satunya. Warga Cipayung, Jakarta Timur, ini mengaku selama ini mengabaikan protokol kesehatan. Sehingga, ia kini terpapar Covid-19.

"Saya dinyatakan positif hari ini. Saya mengalami anosmia sehingga indera penciuman saya hilang. Saya juga tidak bisa mengecap rasa," kata Arif kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Diakui Arif, ia sempat berlibur ke luar kota pas tahun baru lalu. Meski begitu, dirinya punya asumsi lain terkait kapan terkena virus SARS-CoV-2.

"Kemungkinan (saya terpapar) saat saya pergi ke Pasar Senen karena banyak orang berkerumun di tempat yang sama. Sebelumnya, saya pergi ke Jepara ke rumah saudara saat tahun baru," ungkap Arif, yang masih menunggu kabar bisa atau tidaknya dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Masih banyak orang yang tidak percaya Covid-19

Arif mengutarakan dirinya adalah salah satu masyarakat yang awalnya tidak percaya adanya Covid-19 di Indonesia.

Hal tersebut, menurut Arif, alasan mengapa selama ini ia kurang maksimal melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dan bahkan berlibur.

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com