Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kebun Bayam Terdampak JIS, Tagih Janji Anies hingga Jawaban Jakpro

Kompas.com - 11/02/2021, 06:54 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah hunian warga di kawasan Kebun Bayam, yang terkena gusuran akibat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) rupanya belum selesai.

Salah satu warga, Muhammad Furqon (44) mengungkapkan bahwa masih banyak warga yang memilih bertahan di sekitar JIS menanti kepastian akan tempat tinggal yang layak bagi mereka.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

1. Tagih janji Anies

Furqon mengatakan, warga yang masih bertahan menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membangun kampung deret sebagai tempat tinggal yang layak untuk mereka.

"Pak Gubernur sendiri sudah berjanji akan membuatkan tempat tinggal, tempat pemukiman kami, di hadapan kami, kami duduk bersama waktu katanya kebunnya nanti akan diadakan kembali," kata Furqon saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

"Sampai sekarang belum ada titik terang, baik janjinya Pak Anies, baik tanggung jawabnya Jakpro untuk kepastian hunian," sambungnya.

Baca juga: Tergusur Jakarta International Stadium, Warga Kebun Bayam Tagih Janji Anies Bangun Kampung Deret

Awalnya keputusan pembangunan kampung deret akan ditentukan pada awal Desember 2020 lalu.

Namun hingga kini hal tersebut tak kunjung diputuskan. Bahkan lokasinya belum juga ditentukan.

2. Kondisi warga yang masih bertahan

Furqon menyebut sebanyak 50 keluarga Kebun Bayam memilih membangun rumah di bantaran kali hingga dekat rel kereta di sekitar JIS.

Menurut dia, saat ini kondisi warga yang masih bertahan sungguh memprihatinkan.

"Ini bukan keluhan lagi ya, ini sudah derita, seperti penyakit yang harus disembuhkan, karena kita membangun kehidupan luar biasa. Sekarang kondisinya memprihatinkan," ucap Furqon.

Senada disampaikan Gugun Muhammad, pendamping warga dari Urban Poor Consortium.

"Terus situasi kampung juga sudah porak-poranda, sudah sampah segala macam. Kalau malam juga mereka harus ronda karena banyak maling. Air juga sudah dicabut saluran," ujar Gugun kepada Kompas.com.

Baca juga: Terdampak Proyek Jakarta International Stadium, Warga Kebun Bayam: Kami Kebanjiran Tiap Malam

3. Terimbas banjir

Selain itu, Furqon menyebut kini warga Kebun Bayam juga terimbas banjir saat hujan turun.

"Seharusnya Jakpro bukan hanya menanam beton tapi manusianya juga dipikirkan, kami harus kebanjiran tiap malam," kata Furqon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com