Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Januari, 7 Warga Jakarta Utara Terserang DBD

Kompas.com - 14/03/2021, 23:20 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh warga dari enam kecamatan di Jakarta Utara, terserang demam berdarah dengue (DBD) pada periode 1 Januari sampai 28 Februari 2021.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Yudi Dimyati mengatakan, ada tiga kasus DBD pada Februari dan empat kasus DBD pada Januari 2021 di Jakarta Utara.

"Tiga kasus di Februari ada di Kecamatan Koja, Penjaringan, dan Tanjung Priok. Masing-masing satu kasus," kata Yudi di Jakarta, Minggu (14/3/2021), seperti dikutip Antara.

Ia menambahkan, kasus DBD di Kecamatan Koja pada Februari 2021 bertambah satu dari kasus bulan sebelumnya sebanyak dua kasus.

Demikian pula di Cilincing, kasus DBD yang sebelumnya sebanyak satu kasus pada Januari menjadi nihil pada Februari.

Namun, ada temuan kasus DBD baru di Kecamatan Penjaringan sebanyak satu kasus.

Yudi mengingatkan bahwa lingkungan yang lembab menjadi tempat yang baik berkembang biak nyamuk demam berdarah itu.

Karena itu, pola hidup bersih dan sehat perlu terus diterapkan oleh warga dan jika menemukan gejala DBD agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Karena orang yang terserang DBD harus mendapatkan penanganan yang cepat," kata Yudi.

Jika pasien terjangkit DBD lambat tertangani, kata dia lagi, maka berbahaya karena bisa meninggal dunia.

Pihaknya juga terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas di setiap kecamatan untuk memerangi kasus DBD.

Penyemprotan untuk pengasapan (fogging) juga dilakukan terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti itu.

Yudi menjelaskan DBD merupakan demam atau infeksi yang disebabkan virus flavivirodae. DBD diperantarai oleh nyamuk aedes aegypti.

Karenanya lakukan kegiatan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) dan jangan lupa membuang air pada tampungan dispenser air.

Selain itu setiap hari ganti air di dalam vas dan buang air yang tergenang pada alas vas.

Gejala DBD ada yang sedang dan berat. Untuk gejala DBD sedang, yakni nyeri kepala, nyeri belakang mata, mual dan muntah, demam tinggi, ruam, flu, dan nyeri sendi.

Pasien demam berdarah keluhannya adalah badan sakit, serta nyeri kepala berat. Selain itu dapat timbul bintil bintil merah pada kulit (ruam).

Bagi yang terkena DBD, ruam tersebut jika ditekan akan tetap merah karena ada pendarahan di bawah kulit.

Untuk gejala DBD berat, yakni syok, nyeri perut hebat, tekanan darah menurun, pendarahan, muntah hebat, gangguan organ, dan memar atau pendarahan di bawah kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com