Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Saksi Tak Melihat Pelaku yang Letakkan Benda Mencurigakan Bertulisan "FPI Munarman" di Depok

Kompas.com - 06/04/2021, 14:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok, Jawa Barat, telah memeriksa empat orang saksi terkait temuan benda mencurigakan bertulis "FPI Munarman" di kawasan Limo, Depok, Minggu (4/4/2021).

Sejauh ini, polisi belum mendapatkan petunjuk dari keterangan saksi-saksi itu karena mereka tak mengetahui siapa yang meletakkan barang itu di sana.

"Tidak ada yang melihat (pelaku). Kami tahu sendiri lokasinya juga di pinggir sungai, tidak ada lampu, apalagi CCTV. Jalannya juga kecil," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Ketika Benda Bertuliskan FPI Munarman Bikin Geger Warga Depok...

"Sementara (penyelidikan) baru itu saja karena bukti-bukti lain belum ada, hanya barang yang ada di TKP itu saja," lanjutnya.

Sampai sekarang, Imran juga masih belum dapat memastikan benda apa yang sempat membuat heboh warga sekitar dan tim gegana sampai harus dikerahkan.

"Ini (keterangan soal jenis benda mencurigakan) yang belum kami dapatkan dari gegana," kata Imran.

Pantuan Tribun Jakarta dari lokasi menyebutkan, bungkus itu berisi kaleng dan magasin serta beberapa peluru.

Eks juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, telah membantah keterkaitan dirinya dengan temuan benda mencurigakan itu.

"Goblok sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ketololan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin (5/4/2021).

"Sudahlah, berhenti memfitnah orang," imbuhnya.

Munarman tak menjawab ketika ditanya siapa pihak yang diduga berada di balik temuan benda mencurigakan tersebut.

Baca juga: Cerita Penjaga Warung di Depok yang Temukan Benda Bertulis FPI Munarman

Ia hanya menyinggung mengenai kasus pembunuhan 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

"Pertanggungjawabkan saja pembantaian 6 orang yang dibunuh di km 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," kata Munarman.

"Media-media juga, jangan mau jadi corong propaganda kekuatan zalim," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com