Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Ganjil Genap, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Bogor Jadi Padat

Kompas.com - 01/05/2021, 20:59 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kondisi arus lalu lintas di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami kepadatan imbas dari diberlakukannya sistem ganjil genap di kawasan seputar Istana Kepresidenan Bogor atau jalur sistem satu arah (SSA), Sabtu (1/5/2021) sore.

Sejumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang kedapatan melanggar ganjil genap diminta putar balik oleh petugas yang berjaga di titik-titik check point atau pos pemeriksaan. Pengemudi diminta melewati jalur lain.

"Memang di lima titik check point terpantau sangat padat," kata Kapolresta Bogor Kota Komisaris Polisi Susatyo Purnomo Condro.

Baca juga: Ingat, Ganjil Genap Kota Bogor Berlaku Sore Ini

Ia menambahkan, hasil evaluasi hari pertama ganjil genap akhir pekan ini, banyak masyarakat yang memaksakan diri untuk melintas di jalur SSA.

Susatyo menyebutkan, dari kondisi itu menimbulkan efek kepadatan yang terjadi di beberapa ruas jalan Kota Bogor.

Meski begitu, sambung dia, petugas gabungan telah disebar di beberapa titik ruas jalan yang mengarah ke pusat kota (jalur SSA) untuk mengurai penumpukan kendaraan imbas dari ganjil genap.

Baca juga: Ganjil Genap di Kota Bogor Besok, Polisi Akan Berjaga di Lima Titik Ini

Dirinya berharap, pada pelaksanaan hari kedua ganjil genap, pada Minggu (2/5/2021), masyarakat bisa mengerti dan memahami aturan tersebut.

"Masih banyak jalur, tidak harus melewati SSA. Saya tidak ingin ada ngabuburit, sengaja berputar-putar di pusat kota. Tentunya ini menambah crowded," sebut Susatyo.

"Jadi kami imbau warga tidak perlu ke pusat kota untuk belanja dan makan (buka puasa) dan lain sebagainya. Silahkan lakukan aktivitasnya di wilayahnya masing-masing," tambahnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberlakukan sistem ganjil genap berdasarkan nomor pelat kendaraan pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (1-2 Mei 2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Kota Bogor Naik, Kekhawatiran soal Gelombang Kedua hingga Rencana Ganjil Genap Lagi

Untuk Sabtu (1/5/2021) ini, kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya yang berpelat nomor ganjil. Sementara, untuk Minggu (2/5/2021), hanya kendaraan yang berpelat genap.

Dalam kebijakan ganjil genap kali ini, Pemkot Bogor melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi.

Ganjil genap hanya akan diberlakukan di jalur seputar Kebun Raya Bogor atau sekitar Istana Kepresidenan, yakni di Jalan Jalak Harupat, sebagian Jalan Raya Pajajaran, Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), dan Jalan Ir Djuanda.

Penerapan ganjil genap juga hanya dilakukan selama dua jam saja menjelang waktu berbuka puasa, dari pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Alasan diberlakukannya ganjil genap akhir pekan ini untuk mengurangi mobilitas warga, khususnya dalam mengantisipasi kerumunan jelang waktu berbuka puasa.

Selain itu, ganjil genap itu juga dilakukan sebagai bentuk simulasi dalam menghadapi arus kedatangan pemudik yang masuk ke Kota Bogor di masa larangan mudik lebaran tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com