Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Ini Tak Kapok Dipaksa Putar Balik 5 Kali di Kedungwaringin demi Jumpa Anak di Tegal

Kompas.com - 12/05/2021, 12:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - "Tolong saya, Pak, saya sudah kena putar balik lima kali, masa mau keenam kalinya," kata Arifin (47) di Pos Penyekatan di Jalan Rengas Bandung, Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, Selasa (11/5/2021) dini hari.

Arifin yang mengaku warga Tangerang hendak mudik ke wilayah Tegal, Jawa Tengah, bersama istrinya.

Ia menepi untuk beristirahat bersama puluhan pemudik lainnya yang diputar balik.

Mereka tak ingin kembali dan memilih bertahan untuk dapat terus berusaha lolos dari titik penyekatan tersebut.

Arifin mengaku berangkat dari Tangerang setelah maghrib. Pukul 01.45 WIB dini hari, ia masih terhalang di pos penyekatan Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang.

Baca juga: Aparat Tak Sanggup Adang Serbuan di Posko Kedungwaringin, Pemudik: Kita Harus Bisa Lewat

Tekad Arifin sudah bulat untuk mudik. Maka tak heran, kendati sudah lima kali diputar balik, dia akan terus mencobanya. Apalagi, ia kadung jauh dari Tangerang.

"Enggak mau (kembali), saya dari Tangerang sudah jauh-jauh sampai sini. Coba terus soalnya kan tadi sempat dibuka juga," ungkapnya, seperti dikutip Wartakotalive.com.

Setelah rehat sekitar 10 menit, Arifin kembali menghidupkan mesin Honda Supra-nya. Di depan jok, barang bawaan bertumpuk. Ia kembali mencoba peruntungannya.

Arifin sangat berharap bisa lolos di pos penyekatan tersebut. Dengan mata sedikit berkaca-kaca, ia mengaku berjuang pulang kampung karena permintaan sang anak yang baru berusia 4 tahun.

Sang anak disebut ingin merasakan momen Hari Raya Idul Fitri bersama kedua orangtuanya.

"Anak saya umur 4 tahun nelepon, nangis minta kita pulang. Saya juga rindu ingin sekali merasakan Lebaran sama anak, tahun lalu kan enggak mudik saya," katanya.

Baca juga: Para Pemotor Provokasi Terobos Penyekatan Kedungwaringin: Maju, Lawan Arah

Pada 2020, saat awal pandemi Covid-19, dia rela menunda mudiknya dan tidak bersama anaknya saat momen Lebaran.

Lebaran kedua kali ini, diakuinya, sulit jika lagi-lagi tidak mudik ke kampung halamannya.

"Tahun lalu kita tunda mudik, tahun ini rasanya gimana kalau enggak mudik lagi. Kalau mau pulang setelah larangan mudik kan bisa saja, tapi kan yang dicari momen hari raya, permintaan anak juga," keluhnya.

"Saya kalau enggak ada kerjaan mah, dari sebelum tanggal 6 Mei itu mau balik. Tapi ya gimana, kerjaan belum libur, baru sekarang (Selasa) ini (libur)," ucap Arifin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com