TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) meminta pemerintah dan aparat kepolisian untuk lebih mengawasi penyebaran konten kekerasan terhadap anak di media sosial.
Maraknya konten tersebut dikhawatirkan dapat memicu kembali terjadi kekerasan terhadap anak ke depannya.
"Takutnya justru tumbuh inspirasi untuk pelaku-pelaku berikutnya, tanpa sadar karena memengaruhi alam bawah sadar," ujar Ketua Umum LPAI Seto Mulyadi, Selasa (25/5/2021).
Selain itu, kata Seto, konten kekerasan tersebut dapat mengganggu proses pemulihan para korban karena menyaksikan kembali peristiwa yang dialaminya.
Dia mencontohkan kasus kekerasan terhadap anak oleh ayah kandung di Serpong Utara, Tangerang Selatan yang videonya tersebar secara masif di media sosial beberapa waktu belakangan.
"Nanti begitu dewasa aduh lihat itu sedih, terluka dan sebagainya. Ya itu sangat kami khawatirkan," kata Seto.
Untuk itu, Seto berharap agar regulator terkait, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kepolisian bisa bertindak cepat dalam mencegah penyebaran konten kekerasan di media sosial.
Langkah tersebut diharapkan dapat meminimalkan terjadi kekerasan terhadap anak pada masa mendatang.
Baca juga: Kak Seto: Penganiayaan Anak oleh Ayah Kandung di Serpong Jadi Catatan Merah Pemkot Tangsel
"Mohon kontrol dari Kementerian Kominfo mengenai terlalu bebas lepasnya berbagi peristiwa kekerasan anak ini," ungkap Seto.
"Mungkin dari Kepolisian segera bertindak saja tanpa harus tersebar luaskan ke mana-mana," sambungnya.
Kasus penganiayaan tersebut terungkap setelah video seorang anak dianiaya pria di indekos di Jalan Raya Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak seorang anak perempuan dijambak dan dipukul oleh pria itu. Anak tersebut terlihat lemas dan tak berdaya.
Pria tersebut merekam sendiri aksi kejinya sambil mengeluarkan kata-kata kasar lantaran kesal diminta merawat anak tersebut oleh pasangannya.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap WH (35), ayah kandung korban yang merupakan pelaku penganiayaan dalam video tersebut, Kamis (20/5/2021).
Kini, WH sudah ditahan di Mapolres Tangerang Selatan dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan tersebut.
Dia dijerat dengan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman paling sedikit 5 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.