Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasukan Biru: Bersihkan Gorong-gorong Sedalam 1,5 Meter hingga Bau Jengkol di Kawasan Mewah

Kompas.com - 05/06/2021, 17:31 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Pasukan Biru" merupakan sosok yang berperan sangat penting bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Namun, peran pasukan ini kerap dianggap sepele. Padahal, bekerja sebagai Pasukan Biru tidaklah mudah dan penuh risiko.

Pasukan Biru, begitu masyarakat biasa memanggil petugas yang hari-harinya bergerak dengan menyusuri gorong-gorong alias saluran air di DKI Jakarta dengan seragam berwarrna biru.

Pasukan ini merupakan bagian dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta yang bertugas dalam menjaga saluran air Ibukota agar tetap aman dan bersih.

Baca juga: Keceriaan di Tengah Pekerjaan Para Pasukan Biru

Bersih-bersih saluran terkesan sepele, padahal pekerjaan ini sangat berisiko bagi kesehatan dan keamanan petugas.

Seperti diketahui, saluran air di DKI Jakarta tidak jarang dijumpai dalam keadaan yang kotor dan bau. Saluran air seperti ini lah yang menjadi kantor bagi para Pasukan Biru setiap harinya.

Kaprawi (50) Pasukan Biru Dinas SDA Jakarta Pusat ini mengaku telah merasakan berbagai karakter gorong-gorong di Ibukota.

"Sudah masuk ke banyak saluran. Sudah di mana-mana di Jakarta," katanya saat ditemui di Kebon Kosong, Jumat,( 4/6/2021).

Baca juga: Pandemi Covid-19, Gaji Pasukan Oranye hingga Pasukan Biru Tak Dipotong

Kaprawi mengaku, selama menjelajahi gorong-gorong di Jakarta Pusat saluran air paling dalam itu di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Dalamnya bisa lebih dari 1,5 meter. Kalau saya ke bawah saja, kepala saya tidak sampai. Jadi kita pakai tangga," lanjut Bapak tiga anak ini.

Tidak hanya dalam, sering kali Kaprawi juga mendapati saluran air yang sempit.

Kondisi ini terkadang memaksa badannya untuk berimpitan dengan dinding selokan dan bangunan di sekitarnya.

Selain itu, saluran air bukan hanya berisi air saja, melainkan juga lumpur, sampah, bahkan kotoran serta limbah.

Baca juga: Kadis SDA DKI: Pasukan Biru Positif Covid-19 Wajib Istirahat

Tidak jarang, Pasukan Biru harus mengeruk endapan limbah yang sudah berbentuk seperti lumpur dengan kedalaman yang cukup tinggi.

Kondisi ini diperburuk dengan aroma busuk yang sangat menyengat.

Hal ini tentunya akan membuat petugas kesulitan dalam bernafas, apalagi jika perputaran udaranya tidak terbuka atau hanya sedikit.

"Pernah juga ngebersihin di suatu tempat mewah, tapi di situ bau jengkol melulu, " kenang Kaprawi sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com