Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

787 CPDB Jakarta yang Tidak Lapor Diri Akan Masuk Daftar Hitam

Kompas.com - 15/06/2021, 18:06 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 787 calon peserta didik baru (CPDB) DKI Jakarta untuk jalur prestasi jenjang sekolah menengah dan jalur afirmasi inklusi untuk jenjang SD, diketahui tidak melakukan lapor diri.

Jika demikian, CPDB tersebut nantinya akan dimasukkan ke daftar hitam PPDB.

"Nanti mereka tidak diperbolehkan untuk ikut (jalur) PPDB berikutnya. NIK (nomor induk kependudukan) akan banned," ungkap Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja saat ditemui di Posko PPSB Disdik DKI Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Simak Syarat dan Jadwal Pendaftaran Jalur Afirmasi Inklusi PPDB Jakarta Tingkat SMP/SMA/SMK

Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Selasa (15/6/2021) pukul 14.40 WIB, diketahui 787 orang atau 2,33 persen dari 33.743 CPDB tidak melakukan lapor diri.

Pada jalur prestasi akademik jenjang SMP dilaporkan sebanyak 374 orang dari 12.674 CPBD tidak melakukan lapor diri. Sedangkan 52 orang dari 3.530 CPBD tidak melakukan lapor diri untuk jenjang SMP jalur prestasi non-akademik.

Sementara untuk jenjang SMA jalur prestasi akademik, 88 orang dari 5.183 CPBD, dan 14 orang dari 1.425 CPBD jalur prestasi non-akademik, juga tidak melakukan lapor diri.

Selain itu, untuk jenjang SMK, jumlah orang yang tidak melakukan lapor diri jalur prestasi akademik sebanyak 233 orang dari 9.783 CPBD, dan jalur non-akademik sebanyak 22 orang dari 1.048 CPBD.

Baca juga: Serba-serbi Pendaftaran Jalur Afirmasi PPDB Jakarta Tingkat SMP/SMA/SMA

Sedangkan untuk jenjang SD jalur afirmasi inklusi, 4 orang dari 104 CPBD yang lolos penerimaan peserta didik baru tidak melakukan lapor diri.

Sementara itu, Taga Radja mengaku menyayangkan CPDB yang tidak melakukan lapor diri.

"Disayangkan karena kasihan anak lain yang ingin masuk tapi tidak berkesempatan. Padahal lapor diri itu hanya klik kolom sekali di website," tutup dia.

Lebih lanjut, Taga meminta para CPDB yang lolos pada jalur penerimaan lainnya, untuk berkomitmen dan bertanggung jawab dalam melakukan lapor diri atas penerimaan di sekolah yang sudah dipilihnya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com