BEKASI, KOMPAS.com - Menipisnya ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi diakibatkan banyaknya pasien dari luar kota, termasuk yang berasal dari Kabupaten Bekasi. Totalnya mencapai 40 persen.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan hal tersebut sampai membuat RSUD Bekasi harus mendirikan tenda sebagai perpanjangan ruang IGD.
"Inget loh, sekarang 60 persen yang ada di rumah sakit umum kita itu adalah warga kota, sisanya 40 persen warga sekitar di luar kota," ujar Rahmat saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Kemenkes Utang Rp 144 M ke RSUD Bekasi, Wali Kota: Rumah Sakit Bisa Shut Down
Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Korem 051/Wijayakarta agar pasien Covid-19 dari Kabupaten Bekasi bisa ditangani oleh Pemkab Bekasi.
"Kemarin saya sudah berdiskusi juga dengan Danrem, saya menyampaikan. Kalau bisa, yang warga kabupaten itu kita serahkan ke kabupaten gitu, biar mengurangi kapasitas RSUD kita," ujar dia.
Rahmat juga mendorong agar Kapolres Metro Bekasi Kota dan Dandim 0507/Bekasi agar bisa turut membantunya untuk berkoordinasi antar wilayah.
Baca juga: Sasar 25.000 Warga, Vaksinasi Massal di Stadion Patriot Bekasi Dilanjutkan Juli 2021
"Saya juga berhubungan dengan Dandim, mungkin nanti Pak Kapolres juga bisa sounding-sounding. Jangan sampai nanti kalau 60 berbanding 40 persen kan mengganggu, mengganggu tempat tidur kita. Walaupun kita ini adalah bertetangga," kata Rahmat.
Meski begitu, Rahmat menyatakan tetap akan melayani masyarakat meski tak mengantungi identitas KTP Kota Bekasi, begitu juga saat pelaksanaan vaksinasi massal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.