Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Meninggal Bukan karena Vaksin Covid-19, Pemkot Tangerang Tetap Beri Bantuan ke Keluarganya

Kompas.com - 01/07/2021, 22:40 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberikan bantuan kepada keluarga Joko Susanto (32), warga Kota Tangerang, yang meninggal setelah menerima vaksin Covid-19.

Meski Joko meninggal beberapa hari setelah disuntik vaksin, kematiannya disimpulkan tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin berujar, pihaknya bakal memberikan bantuan berupa jaminan pendidikan kepada kedua anak Joko mulai jenjang SD hingga SMP.

Baca juga: Komnas KIPI: Kematian Warga Tangerang Tidak Berkaitan dengan Vaksinasi Covid-19

Rencananya, Disdik juga akan mencantumkan kedua anak Joko sebagai penerima program Tangerang Cerdas.

Kata Jamaludin, penerima program tersebut akan menerima uang operasional sebesar Rp 80.000-Rp 100.000 setiap bulannya.

"Jadi, nanti akan kami kawal untuk mendapatkan (program) Tangerang Cerdas. Tiap bulan kami akan bantu terkait dengan hal lain," papar Jamaludin dalam rekaman suara, Kamis (1/7/2021).

Dia berujar, kedua anak Joko akan dimasukkan ke SD yang dipilih langsung oleh Disdik Kota Tangerang.

"Nanti sekolahnya di mana, saya akan temui kepala sekolahnya," ungkap Jamaludin.

Baca juga: Jumlah Nakes Tak Sebanding dengan Kasus Harian Covid-19, Pemkot Tangerang Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Selain menerima bantuan dari Disdik Kota Tangerang, keluarga Joko juga diberi bantuan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Kota Tangerang Eep Ruli berujar, jajarannya akan mencantumkan keluarga Joko ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinsos.

Kata Eep, keluarga yang tercantum dalam DTKS berhak menerima bantuan dari program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BNPT).

"Tadi saya sudah perintahkan untuk diinput di program supaya mereka masuk ke DTKS," ucapnya dalam rekaman suara yang sama, Kamis.

Keluarga Joko akan menerima bantuan dari PKH dan BNPT secara rutin setelah terdaftar di DTKS.

"Setalah masuk ke DTKS, baru akan rutin dapat program selama program masih ada," ungkap dia.

Baca juga: Jabodetabek Terapkan PPKM Darurat 3-20 Juli, Simak 15 Aturan Lengkapnya

Diberitakan sebelumnya, peristiwa yang menimpa Joko diinvestigasi oleh Komisi Nasional Penanggulangan dan Pengkajian Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com