Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Turun Saat Kasus Jakarta Naik, Ini Sebabnya

Kompas.com - 06/07/2021, 11:47 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta mengalami penurunan disaat kasus Covid-19 Jakarta mengalami peningkatan.

Data hari Selasa (6/7/2021) pukul 08.00 WIB, tercatat pasien rawat inap di 5 tower Wisma Atlet berjumlah 7.023 orang.

"Jumlahnya berkurang 394 orang dibanding data kemarin," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, Selasa.

Aris mengatakan, pengurangan terjadi di tower 4, 5, 6 dan 7 RS Wisma Atlet Kemayoran yang diperuntukkan bagi pasien gejala ringan dan sedang. Semula ada 6.253 pasien yang dirawat di keempat tower itu. Namun jumlahnya kini menjadi 5.921.

Baca juga: Pasien di RS Wisma Atlet Berkurang, Kini 7.859 Orang dalam Perawatan

"Berkurang 332 pasien dibandingkan kemarin," kata Aris.

Tower 8 di RS Wisma Atlet Pademangan yang diperuntukkan untuk orang tanpa gejala mengalami penurunan jumlah pasien juga. Jumlah pasien yang menjalani isolasi di tower itu adalah 1.102 orang, berkurang 62 orang dibanding data kemarin.

Turun di tengah lonjakan kasus Jakarta

Menurunnya jumlah pasien di RS Wisma Atlet ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir saat tren kasus Covid-19 di Jakarta masih mengalami lonjakan.

Pada Senin kemarin, Jakarta bahkan kembali mencatat angka tertinggi selama pandemi berlangsung. Sebanyak 10.903 kasus baru ditemukan dalam 24 jam terakhir.

Kasus aktif atau orang yang masih dirawat/diisolasi sampai kemarin mencapai 91.163.

Komandan Lapangan RS Wisma Atlet Letkol M Arifin mengatakan, jumlah pasien di RS Wisma Atlet menurun karena sebagian dialihkan ke fasilitas isolasi lain seperti Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput. Jadi bukan karena jumlah pasien Covid-19 yang menurun.

"Memang karena konsentrasinya dipecah sehingga tidak menumpuk di RS Wisma Atlet," kata Arifin.

Selain itu, jumlah penurunan disebabkan oleh banyaknya pasien yang tak memungkinkan dirujuk ke RS Wisma Atlet karena kondisinya yang cukup parah.

RS Wisma Atlet sebagai RS darurat hanya memiliki fasilitas terbatas untuk pasien gejala ringan dan sedang. Namun belakangan banyak pasien gejala berat sehingga tak bisa dikirim ke Wisma Atlet. Mereka harus dirujuk ke rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas lebih memadai.

"Sementara yang diterima (di Wisma Atlet) kan yang tidak memerlukan observasi di UGD," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com