Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Anies untuk Satpol PP yang Tindak Pelanggar PPKM: Tegur dengan Hati, Perlakukan Seperti Saudara Sendiri

Kompas.com - 16/07/2021, 11:13 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi pesan untuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam menjalankan tugas menegakkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Anies meminta Satpol PP untuk menegur pelanggar dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Sapa mereka dengan hati, tegur dengan hati, perlakukan mereka sebagai saudara sendiri yang sedang dalam kondisi sulit. Tetap tegakkan disiplin dengan rasa hormat dan rasa kasih," kata Anies dalam akun instagramnya @aniesbaswedan, Kamis (15/7/2021) malam.

Pesan itu dia sampaikan kepada anggota Satpol PP dalam apel virtual.

Baca juga: Anies: Perusahaan Non-esensial dan Non-kritikal yang WHO adalah Penyumbang Tingginya Kasus Covid-19 di Jakarta

Anies mengatakan, dalam keadaan PPKM darurat saat ini, petugas Satpol PP akan menemui banyak orang yang melanggar aturan karena faktor kebutuhan.

Dia ingin petugas bisa membedakan orang-orang yang melanggar karena kebutuhan atau yang melanggar aturan karena keserakahan.

Untuk itu Anies meminta agar Satpol PP berani bertindak menegakkan hukum tanpa pandang bulu namun tetap bisa memberikan adab yang baik kepada masyarakat.

"Ketika Anda memakai seragam Satpol PP berarti bertindak atas nama negara. Pastikan proses pendisiplinan berjalan dengan tegas, tidak pandang bulu, dan tetap beradab, jaga marwah Satpol PP," ucap Anies.

Baca juga: Anies Keluarkan Kepgub, Sediakan Tempat Isolasi Terkendali di Jakarta Kapasitas 26.134 Orang

Satpol PP sebagai petugas yang langsung bertemu masyarakat di lapangan, kata Anies, tantangannya tidak sederhana.

Untuk itu dia berpesan agar seluruh jajaran Satpol PP bisa menjaga kesehatan dan stamina saat melakukan tugasnya di lapangan.

"Selamat bertugas, jaga stamina, perjalanan kita masih panjang," tutur Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com