Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor Darurat Oksigen, Pemerintah Pusat Diminta Segera Bertindak

Kompas.com - 18/07/2021, 13:27 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Kompas.id

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ketersediaan oksigen di rumah sakit semakin menipis sehingga perlu langkah cepat dari pemerintah pusat untuk mengatasi kelangkaan oksigen.

Bima khawatir, banyak pasien akan menjadi korban jika kebutuhan oksigen medis tidak segera dipenuhi.

Beberapa rumah sakit bahkan tidak bisa melayani pasien, salah satunya karena pasokan oksigen habis. Sementara pasokan di stasiun pengisi oksigen juga terbatas, sebagaimana dilansir Kompas.id.

Baca juga: Anies: Bansos Tunai untuk Keluarga Terdampak Pandemi Covid-19 Cair Besok

”Karena dampaknya banyak. (Kekosongan oksigen) berdampak pada lonjakan angka kematian warga isoman, berdampak juga pada keterisian tempat tidur. Tempat tidur di RS pun tidak bisa digunakan karena oksigennya juga tidak ada. Jadi, semua harus bergerak cepat,” ujar Bima, Sabtu (17/7/2021).

Dari peninjauan di tiga titik stasiun pengisian (filling station) oksigen, Jumat (16/7/2021), yaitu di PT Sandara Baswana Gas di Citeureup, PT Rezki Gasindo Jaya di Gunung Putri, dan PT Aneka Gas Industri (Samator) Cileungsi, Kabupaten Bogor, pasokan oksigen untuk rumah sakit di Kota Bogor semakin menipis.

”Tiga titik itu memasok oksigen ke semua RS di Kota Bogor. Kondisinya masih kritis dan darurat. Semua mengeluhkan pasokan di pabrikan yang tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan saat ini sehingga jalur distribusi ke RS terhenti. Jadi, masuk sedikit-sedikit dan dipaksa dibagi ke rumah sakit yang betul-betul membutuhkan,” kata Bima.

Baca juga: 888 Warga Mengungsi akibat Kebakaran di Teluk Gong


Langkah sementara

Saat ini Kota Bogor, lanjut Bima, sudah membeli 150 tabung oksigen yang akan diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit.

Selain itu, disiapkan pula skema agar pasokan oksigen dapat terpenuhi dari beberapa sumber lain, seperti bantuan Krakatau Steel sebanyak 200 tabung per hari melalui Gerakan Anak Negeri dan Relawan Siaga, bantuan Posko Oksigen Provinsi Jawa Barat, dan CSR swasta.

Sejauh ini, kerja sama itu cukup membantu kebutuhan oksigen di rumah sakit meski masih sangat terbatas dan belum mengatasi persoalan kelangkaan oksigen.

”Sekali lagi saya mendesak kepada pemerintah pusat untuk bergerak lebih cepat lagi. Kita berpacu dengan waktu, untuk selamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia,” lanjut Bima.

Baca juga: Ini Daftar 100 Titik Penyekatan Selama PPKM Darurat di Jakarta, Berlaku Mulai Kamis

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com